Potensi Air Laut untuk Penyediaan Air Bersih Kota Jakarta

Sumber:Media Indonesia - 17 Mei 2010
Kategori:Air Minum

AIR merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan di dalam kehidupan makhluk hidup, terutama pada kehidupan manusia dan telah menjadi kebutuhan dasar manusia. Manusia akan lebih cepat meninggal jika kekurangan air daripada kekurangan makanan. Dalam komposisi tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air. Pada orang dewasa sekitar 55-60% berat badan terdiri dari air, pada anak-anak 65%, dan pada bayi sekitar 80%.

Kebutuhan manusia akan air sangat beragam antara lain untuk minum, masak, mandi, mencuci dan sebagainya. Menurut World Health Organization (WHO) kebutuhan air setiap orang pada negara maju lebih besar jika dibandingkan dengan negara berkembang, 60-12 liter per hari pada negara maju dan 30-60 liter per hari pada negara berkembang termasuk Indonesia. Berdasarkan hal tersebut maka memaksimalkan pengolahan sumber daya air di setiap daerah untuk menyediakan air bersih bagi warganya adalah hal yang wajib dilakukan.

Pada awal bulan mei, sebagian penduduk di Jakarta, lebih tepatnya sebanyak 14 kecamatan di DKI Jakarta, dihadapi dengan masalah kurangnya pasokan air bersih. Hal tersebut terjadi akibat terendamnya salah satu pompa di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pulogadung dengan air yang bercampur lumpur, sehingga pasokan air dari Waduk Jatiluhur sebagai satu-satunya sumber air baku bagi Jakarta terganggu. Suatu hal yang seharusnya tidak terjadi di sebuah kota Metropolitan yang menjadi Ibukota Provinsi sekaligus Ibukota Negara. Terjadinya krisis air yang terjadi dapat dihindari jika Jakarta memiliki lebih dari satu sumber air baku yang dapat diolah menjadi air bersih bagi warganya.
Lalu, bagaimana dengan kualitas air bersih bagi warga Jakarta, apakah lebih baik daripada kuantitasnya. Ternyata setali tiga uang antara kualitas dan kuantitasnya. Warga yang mengolah air bersih menjadi air minum merasakan bahwa air yang mereka minum menimbulkan rasa, padahal ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar air bersih menjadi air yang sehat untuk diminum, yaitu memenuhi syarat fisik (tidak berwarna dan tidak berasa), syarat bakteriologis (bebas dari segala bakteri, terutama bakteri patogen) dan syarat kimia (mengandung zat-zat tertentu dalam jumlah tertentu).

Seharusnya Jakarta dapat memanfaatkan sumber-sumber air yang berada di wilayahnya untuk diolah menjadi air bersih yang dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari warga.  Pada prinsipnya semua air dapat diproses menjadi air bersih, bahkan air minum. Beberapa sumber-sumber air yang dapat diolah menjadi air bersih adalah :

1.Air Hujan

Air hujan dapat ditampung dengan membuat tempat penampungan atau danau  yang kemudian diolah untuk dijadikan air bersih. Kota yang memiliki curah hujan tinggi dapat memaksimalkan hal tersebut, akan tetapi Jakarta bukan Kota yang memiliki curah hujan tinggi, maka kekurangan air hujan jika digunakan menjadi air bersih adalah kemungkinan pasokan air akan berkurang jika musim kemarau.

2.Air Danau


Menurut asalnya, air danau dapat berasal dari mata air yang terdapat pada danau tersebut, air hujan dan juga aliran sungai yang memiliki saluran ke danau tersebut. Di Jakarta banyak terdapat danau yang seharusnya dapat diolah dan dimanfaatkan menjadi air bersih, tapi kenyataannya kualitas air pada danau-danau di Jakarta sangat membahayakan kesehatan, karena tingkat pencemaran air danau di Jakarta sangat tinggi.


3.Air Sungai


Jakarta merupakan kota yang dialiri oleh beberapa sungai yang berasal dari dataran tinggi di daerah Bogor. Sungai ciliwung salah satunya, sungai yang mengalir dari melalui selatan Jakarta hingga utara Jakarta, yang tidak pernah kering dari air. Hal tersebut terjadi karena Ciliwung memiliki sumber air di kawasan puncak dan juga ditambah tingginya frekuensi hujan di kawasan Bogor membuat volume air Ciliwung tidak pernah kering. Berdasarkan hal tersebut seharusnya masalah krisis air bersih di Jakarta tidak terjadi, tetapi tingkat pencemaran sungai yang tinggi membuat sungai sangat kotor dan tidak mungkin untuk dimanfaatkan menjadi air bersih bagi warga Jakarta.

4.Air Laut


Jakarta memiliki garis pantai sepanjang kurang lebih 30 kilometer yang berarti Jakarta memiliki wilayah perairan laut. Sumber daya air yang dimiliki Jakarta tersebut seharusnya dapat dioptimalkan untuk mengolah air laut menjadi air bersih yang laik digunakan bagi penduduk Jakarta.

Pengolahan air laut menjadi air bersih yang laik untuk digunakan manusia telah dilakukan oleh negera tetangga Indonesia, yaitu singapura. Pada jaman dahulu Singapura memiliki masalah yang sama dengan Jakarta dalam penyediaan air bersih. Air tanah Singapura pada jaman dahulu keruh, kotor dan bercampur lumpur, sehingga Singapura harus mengimpor air dari Malaysia. Hal itu berubah setelah Singapura membuat bendungan yang bernama Marina Barrage yang mempunyai manfaat tujuan wisata, penampungan air, pengendali banjir dan yang terpenting adalah pengolahan air laut menjadi air bersih.

Jakarta dapat belajar dari Singapura yang berhasil memanfaatkan sumber daya air laut yang mereka miliki secara maksimal untuk diubah menjadi bahan baku air bersih. Proses destilasi air laut dimulai dari menghilangkan rasa asin air laut (Desalinasi) dengan cara penguapan, sampai penyaringan yang dilakukan dalam beberapa tahap sehingga menghasilkan kualitas air murni yang dapat digunakan dan bahkan langsung diminum oleh masyarakat.

Setiap sumber daya alam yang dititipkanNya kepada manusia pasti memiliki manfaat bagi setiap insan, tinggal bagaimana manusia tersebut mengolahnya secara bijak agar dapat bermanfaat bagi khalayak. Pengolahan sumber daya air laut Jakarta dapat menjadi solusi yang baik untuk mengatasi buruknya kualitas air bersih di Ibukota dan mengantisipasi terjadinya krisis air bersih yang dialami warga Jakarta. Danarto Hari Adhimukti (Mahasiswa Fak. Kedokteran UPN Veteran, Jakarta)



Post Date : 17 Mei 2010