Pontianak Krisis Air Bersih

Sumber:Jurnal Nasional - 11 Juli 2011
Kategori:Air Minum

SEBAGIAN besar warga Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) terpaksa menyedot air sumur untuk keperluan mandi dan mencuci pakaian sehari-hari. Sudah tiga pekan terakhir, air bersih dari pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) PT Tirta Khatulistiwa mengalir tak normal ke rumah warga. Diduga, pemicu krisis air bersih ini terjadi akibat intrusi air laut ke Sungai Kapuas seiring musim kemarau berkepanjangan. Sungai Kapuas menjadi satu-satunya sumber air bagi kehidupan warga di Kota Pontianak.

"Hampir tiap malam saya begadang hanya menunggu air ledeng mengalir. Sampai azan subuh berkumandang, tak setetes pun air bersih keluar dari keran. Kadang ngalir, tapi asin. Daripada tak mandi dan tak cuci pakaian, terpaksalah kami nyedot air tanah," kata Syafaruddin, warga Jeruju Pontianak Barat, Minggu (10/7).

Tak hanya warga Pontianak Barat yang dilanda krisis air bersih, pantauan Jurnal Nasional di sejumlah titik di Kota Pontianak juga mengalami hal serupa antara lain, di kawasan Siantan, Parit Mayor, dan Kota Baru. Air bersih menjadi barang langka bagi warga setempat, terutama di saat musim kemarau datang. Krisis air bersih ini juga mengundang perhatian Ketua DPRD Kota Pontianak, Hartono Azas.

"Jujur saya akui sampai saat ini masih banyak warga menyampaikan keluhan soal distribusi air bersih dari PDAM. Tapi kita sudah membahas itu, dan Pemerintah Kota Pontianak sedang berupaya keras melakukan percepatan pengembangan investasi PT Tirta Khatulistiwa," ujar dia.

Berdasarkan Perda Nomor 4 Tahun 2009, PT Tirta Khatulistiwa mendapat otoritas pendistribusian air bersih. Pengelolaan aset yang berkaitan dengan air bersih ini dilakukan manajemen tersendiri dengan personil 285 orang. "Toh sampai sekarang keluhan masyarakat masih banyak. Pelayanan air bersih juga belum merata di seluruh Pontianak. Apalagi, warga yang mengajukan izin pemasangan baru terbilang banyak. Itu belum bisa dilayani, terutama pada lokasi tertentu. Belum ada jaringan, tekanan air masih lemah."

Berkaitan ketersediaan air bersih ini, tak lepas dari faktor iklim di Kalbar. Saat kemarau, air laut akan masuk ke Sungai Kapuas hingga air yang didistribusikan menjadi asin. Dari tahun ke tahun, selalu ada alasan seperti itu tanpa solusi baik.

Hartono menyakini, kebutuhan air bersih akan bertambah seiring peningkatan penduduk di Pontianak. "Semua sektor pasti perlu air bersih. Dari rumah tangga sampai industri. Saat ini kami menginventarisasi jangan sampai biaya pemasangan memberatkan warga." Andi Fachrizal



Post Date : 11 Juli 2011