Pompa Air Tenaga Surya di Gunung Kidul

Sumber:Kompas - 09 April 2012
Kategori:Air Minum
Yogyakarta, Kompas - Kementerian Riset dan Teknologi bersama peneliti dari Universitas Gadjah Mada memperkenalkan teknologi pompa air untuk mengatasi kebutuhan air bersih di Kabupaten Gunung Kidul, yang setiap musim kemarau selalu dilanda kekeringan. Pompa air bertenaga surya ini berfungsi untuk menaikkan sumber-sumber air dalam goa atau sumber lembah perbukitan.
 
Dr Ahmad Agus Setyawan, peneliti UGM, menegaskan, tim peneliti bersama mahasiswa program KKN PPM UGM telah mencoba menerapkan teknologi pengangkatan air dengan sistem pompa menggunakan tenaga surya di Dusun Sureng, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus. ”Teknologi ini bisa digunakan di daerah terpencil. Mudah dalam instalasi dan perawatan, dan sudah banyak diterapkan di dunia. Kami akan membantu mengatasi persoalan mahalnya biaya pemenuhan kebutuhan air yang dihadapi masyarakat Tepus,” katanya, Sabtu (7/4), saat meninjau ke lokasi pompa tenaga surya di Gunung Kidul.
 
Asisten Deputi Iptek Masyarakat, Kemenristek, Momon Sadiyatmo, mengaku, kerja sama dengan UGM melalui program sistem inovasi daerah (sida), yakni menerapkan diseminasi teknologi berdasarkan kebutuhan masyarakat. ”Dalam sida, teknologi yang digunakan sudah terbukti keandalannya dan dapat diterapkan di lokasi sesuai kondisi,” kata Momon.
 
Berdasarkan survei Agus Setyawan di Dusun Sureng, tingkat radiasi Matahari rata-rata 5,66 kWh per meter persegi per hari. Letak sumber air berada 2 kilometer dari jaringan listrik terdekat. Adapun pengangkatan air lewat pompa diesel hanya mampu melayani 36,5 persen dari total kebutuhan air yang diperlukan 952 keluarga. ”Biaya operasional pompa diesel cukup besar, Rp 80.000 per hari. Kami harapkan dengan panel surya tak ada biaya yang dibebankan kepada warga,” ungkapnya.
 
Wakil Bupati Gunung Kidul, Imawan Wahyudi, mengakui air menjadi masalah utama masyarakat yang tinggal di perbukitan. Bahkan, mereka harus mengeluarkan biaya ekstra untuk memenuhi kebutuhan air. Akibatnya, kesejahteraan masyarakat pun tak pernah meningkat.
 
”Banyak sumber air belum diangkat karena pemkab keterbatasan dana. Banyak yang belum kita lakukan, sehingga ada desa yang swadaya,” katanya. (TOP)


Post Date : 09 April 2012