|
Setelah mencapai kemerdekaan politis, negara-negara berkembang kembali berasal dalam kekuasaan kolonialisme dan feodalisme dalam bentuknya yang baru, yakni neokolonisme dan neofeodalisme. Kolonialisme baru yang bertopeng globalisasi dan globalisme dengan turbo kapitalis asing sebagai aktor utama merupakan kenyataan yang hidup. Pinjaman luar negeri meningkatkan intervensi negara - negara kreditor atas negara - negara penerima pinjaman, yang merusak prinsip - prinsip ekonomi dengan mengabaikan keunggulan komparatif negara - negara penerima pinjaman. Utang luar negeri tidak terlepas dari skenario barat untuk mempertahankan negara - negara terbelakang tetap dalam posisi ketergantungan. Privatisasi dengan modal asing, merupakan suatu bentuk penguasan sumber daya. Secara sistematis, pinjaman telah digunakan oleh Bank Dunia dan ADB untuk menerapkan skenario pprivatisasi air. Privatisasi air merupakan bagian skenario maha besar pemodal global untuk meliberalisasi sektor-sektor penting yang menguasai hajat hidup orang banyak. Lembaga multilateral WTO juga menjadi bagian dari pendukung agenda liberalisasi tersebut. untuk meliberalisasi sektor perdagangan dan jasa, termasuk pada sektor air, pendidikan dan kesehatan. Menggunakan berbagai forum dan lembaga tersebut, peran negara dalam menyediakan dan melindungi kepentingan publiknya dikurangi dan dihilangkan. Pemodal global asing leluasa memasuki dan menguasai sektor - sektor penting bagi masyarakat. Post Date : 02 April 2007 |