Polisi Mengawal Pengangkutan Sampah

Sumber:Pikiran Rakyat - 06 Juni 2008
Kategori:Sampah Luar Jakarta

BOGOR, (PR).- Sehari setelah pemblokiran jalan masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga, Pemkot Bogor meminta bantuan aparat kepolisian untuk mengawal pengangkutan 40 truk sampah karena sudah mulai menumpuk.

Kepala Seksi Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bogor, Dudi, Kamis (5/6), mengatakan, sampah dari Kota Bogor selama tiga hari tidak dibuang ke TPA Galuga karena jalan masuk diblokir warga. Setelah bernegosiasi dengan warga untuk mengganti rugi secara bertahap, akhirnya warga mau menerimanya. "Kesanggupan Pemkot Bogor membayar secara bertahap," ujar Dudi.

Untuk mengangkut sampah ke TPA Galuga, Pemkot Bogor meminta bantuan aparat kepolisian. Kamis kemarin, sebanyak 40 truk sampah mendapat pengawalan. Warga sendiri tidak menghalangi kendaraan truk masuk ke TPA.

Sebelumnya, ratusan warga Desa Cijujung, Galuga melakukan aksi unjuk rasa ke Pemkot Bogor, meminta ganti rugi senilai Rp 3,3 miliar karena keberadaan TPA mengakibatkan lahan sawah mereka terkena pencemaran sehingga tidak bisa dipergunakan.

Namun, aksi unjuk rasa itu tidak mendapat tanggapan sehingga pada Rabu (4/6), terpaksa warga setempat melakukan aksi lanjutan dalam bentuk memblokir jalan masuk ke TPA Galuga.

Menurut warga, sampah yang bau sering bertebaran di jalan desa tersebut. Warga juga kesal karena keberadaan TPA Galuga di permukimannya, kondisi air tanah daerah sekitarnya tercemar sehingga banyak warga yang menderita penyakit gatal-gatal.

Sebelum memblokir, warga sempat minta sampah yang dibawa oleh truk pengangkut dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bogor diturunkan untuk dipakai memblokir jalan di daerah Warungborong, Ciampea atau berada di sekitar 3 kilometer dari TPA Galuga. Akan tetapi, warga lainnya menolak dan keberatan sehingga truk itu dipaksa kembali ke Kantor DLHK Kota Bogor di Jalan Paledang.

Aksi blokir itu cukup ampuh dan mengakibatkan terjadinya tumpukan sampah. Bahkan, bila aksi itu terus berlanjut, dikhawatirkan Kota Bogor akan menjadi lautan sampah. Oleh karena itu, Kamis kemarin, Pemkot Bogor melakukan negosiasi dengan warga setempat dan meminta bantuan aparat kepolisian untuk mengawal pengangkutan sampah dari Kota Bogor ke Galuga. (A-134)



Post Date : 06 Juni 2008