Pola Hidup Pengaruhi Drainase

Sumber:Suara Merdeka - 30 Desember 2005
Kategori:Drainase
CILACAP - Pola hidup masyarakat memberi andil besar dalam pembentukan alur pembuangan air (drainase) di kota Cilacap. Pola hidup yang tidak sehati itu, terutama tak membuang sampah ke tempat sampah, ditengarai memengaruhi kemunculan genangan air dan banjir yang dari tahun ke tahun kian kerap terjadi.

''Kepedulian terhadap lingkungan berupa membuang sampah ke tempat sampah, menjaga kebersihan dan tanah resapan, saat ini makin rendah,'' kata Kepala Bidang Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Kebersihan dan Lingkungan Mudjiono.

Dia menyatakan kondisi beberapa saluran air di kota saat ini kurang baik. Banyak yang terhalang sampah domestik sehingga aliran air saat hujan tidak lancar. Ada pula saluran yang menyempit karena tertimbun tanah dari dinding saluran. ''Akibatnya, ketika hujan beberapa wilayah di kota kebanjiran atau tergenang.''

Beberapa wilayah di kota yang kerap dilanda banjir dan digenang air adalah sekitar Jalan Sulawesi, Kalimantan, Bawean, Jawa, Rinjani, dan Cerme. ''Dari tahun ke tahun air yang menggenang kian tinggi. Bahkan di beberapa tempat sudah masuk ke rumah,'' katanya.

Selain penyumbatan dan penyempitan saluran air, hilangnya tanah resapan juga ditengarai memengaruhi kemunculan genangan dan banjir. Tanah lapang di kota yang sejak dulu jadi resapan air hujan saat ini makin sedikit.

Ada kecenderungan di atas tanah resapan didirikan bangunan. Persawahan di kiri Jala Dr Sutomo, misalnya, saat ini sudah banyak bangunan. Pendirian bangunan di wilayah itu jelas mengurangi luas tanah yang sejak dulu jadi resapan air. Begitu pula kemunculan bangunan di tanah lapang yang selama ini jadi resapan.

''Saat itu perlu kampanye gerakan cinta lingkungan agar kita bersikap ramah pada lingkungan dengan menjaga dan memelihara,'' kata Mudjiono.

Langkah lain adalah memperbaiki saluran yang tersumbat dan menyempit. Dengan dua langkah itu, dia yakin kawasan kota sedikit demi sedikit terhindar dari banjir yang selama musim hujan menghantui sebagian penduduk. (G21-53)

Post Date : 30 Desember 2005