|
BANDUNG, (PR).- Wakil Gubernur Jabar Numan Abdul Hakim mengatakan, selama para pakar menyebutkan bahwa analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) dan feasibility study (FS) PLTSa tidak ada masalah, Pemprov Jabar tidak memiliki alasan untuk menolak pembangunannya. "Kalau menurut ahli lingkungan dan sosial ada masalah dengan pembangunan PLTSa, barulah kita menolak dan menghentikan proses pembangunannya," ujar Numan yang ditemui seusai pembukaan Weekend Mart (Weemart), Minggu (2/12). Wali Kota Bandung Dada Rosada mengatakan, Pemkot Bandung akan terus melanjutkan proses pembangunan PLTSa walaupun banyak warga yang menentang. Pembangunan PLTSa kelak sangat bermanfaat bagi warga Kota Bandung dan sekitarnya. "Menurut fatwa ulama juga kalau kita sudah yakin bahwa apa yang dilakukan itu baik, ya jalankan saja," ucapnya. Menurut Numan, mena-ngani masalah sampah pada dasarnya merupakan kewenangan pemerintah kabupaten (pemkab) dan pemerintah kota (pemkot). Terkait dengan rencana memfungsikan kembali TPA Leuwigajah, ia mengatakan, hal tersebut tidak menjadi agenda yang akan dilakukan dalam waktu dekat. "Kami belum akan memfungsikan TPA Leuwigajah. Pokoknya, selama 2007 hingga 2008, kami masih melakukan pemagaran, pembuatan drainase, dan pembebasan lahan baru. Kami juga menyiapkan konsep yang ramah lingkungan di sana," tuturnya. Untuk masalah sampah, Numan sepakat harus banyak sistem yang diterapkan. "Waste to energy dilakukan, composting juga. Selama sampah yang diproduksi banyak, kita butuh banyak cara untuk mengatasinya," katanya. (A-154) Post Date : 03 Desember 2007 |