|
BANDUNG, (PR).-Pemkot Bandung menargetkan peletakan batu pertama pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Gedebage, 31 Desember 2007. Lahan seluas kurang lebih 20 hektare segera dikuasai PT Bandung Raya Indah Lestari (BRIL) pada 15 November. Kepala PD Kebersihan Kota Bandung, Awan Gumelar, melaporkan itu kepada Wali Kota Bandung Dada Rosada di Pendopo Kota Bandung, Jumat (9/11). Awan mengatakan, pada saat yang sama PT BRIL akan menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan PDAM Kota Bandung. Tujuannya, membantu suplai air dari instalasi pengolahan air limbah (IPAL) milik PDAM guna keperluan operasional PLTSa. PT BRIL siap memenuhi target peletakan batu pertama, namun dokumen perjanjian kerja sama dengan PD Kebersihan menjadi pegangan utama bagi PT BRIL untuk memastikan kerja sama dengan vendor, PT PLN, dan perbankan, ujarnya. Pesimistis Direktur PT BRIL, Yoseph Sunaryo menjelaskan, PT BRIL berusaha memenuhi target agar peletakan batu pertama dilakukan 31 Desember. Namun, ia agak pesimis karena saat itu adalah waktu cuti bersama. Terus terang, kami siapnya 8 Januari, ujarnya. Menurut dia, PT BRIL sedang menyusun dokumen mekanisme pengolahan sampah yang berisi aspek teknis, ekonomi, dan rencana operasional PLTSa. Dokumen tersebut akan menjadi bahan kajian investasi tim Pemkot Bandung. Hasil bahan kajian akan dipertimbangkan wali kota untuk perjanjian kerja sama antara PD Kebersihan dan PT BRIL. Yoseph berharap, perjanjian kerja sama rampung awal Desember. Hal itu sangat penting sebagai titik tolak seluruh proses pembangunan PLTSa. Mengenai MoU dengan PDAM Kota Bandung, ia pesimistis MoU dapat dilakukan pada 15 November. Pasalnya, PT BRIL belum menyelesaikan studi kelayakan/feasibility study (FS) pasokan air dari IPAL Bojongsoang ke PLTSa. Meski demikian, Awan menargetkan, perjanjian kerja sama antara PD Kebersihan dan PT BRIL bisa dilakukan pada 21 Desember atau seminggu setelah penyelesaian studi analisis mengenai dampak lingkungan (amdal). (A-156) Post Date : 10 November 2007 |