|
BANDUNG, (PR).-Saat Pemkot Bandung baru memasuki tahap pembuatan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), Pemerintah Kab. Bandung, PLN, dan ITB mulai mewujudkan PLTSa di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Babakan di Desa Babakan Kec. Ciparay Kab. Bandung. PLTSa Babakan yang bersifat nonkomersial itu juga merupakan PLTSa pertama di Indonesia. Pembangunan PLTSa Babakan secara resmi dimulai Jumat (28/8), ditandai peletakan batu pertama oleh Direktur Utama PT PLN (Persero) Ir. Eddie Widiono, M.Sc., Bupati Bandung Obar Sobarna, S.I.P., dan Wakil Ketua DPRD Kab. Bandung Aam Salam Taufik di TPA Babakan. Kapasitas produksi PLTSa Babakan sebesar 500 kW dan akan mereduksi sampah 30-50 ton/hari. Menurut Eddie Widiono, pembangunan PLTSa Babakan merupakan pilot project implementasi pemusnahan sampah di Indonesia, dalam bentuk pembangkit tenaga listrik nonkomersial. Projek itu juga merupakan bentuk dari coorporate social responsibility (CSR) PT PLN (Persero), yang menelan biaya Rp 9,5 miliar. Kami turut prihatin dengan longsornya TPA Leuwigajah. Kami hanya ingin memberikan kontribusi dalam menangani permasalahan sampah di Bandung, kata Eddie. Pembangunan PLTSa di atas lahan 0,5 hektare itu merupakan realisasi dari nota kesepahaman (MoU) antara Pemkab Bandung dengan PT PLN di Soreang, 25 Juli 2007. Desain sistem PLTSa itu sepenuhnya dilakukan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITB Bandung. Disambut baik Bupati Bandung Obar Sobarna, menyambut baik upaya pemusnahan sampah yang menghasilkan energi listrik. Warga Kab. Bandung memproduksi sampah sekitar 800 ton/hari, 150 ton di antaranya masuk ke TPA Babakan. Kepala LPPM ITB Dr. Ir. Ari Darmawan Pasek menjelaskan, PLTSa Babakan yang menggunakan boiler itu adalah yang pertama di Indonesia, meskipun telah umum digunakan di luar negeri. ITB akan menjadikan PLTSa ini sebagai laboratorium bagi pengembangan energi berbahan dasar sampah. Ari yang juga Kepala Pusat Rekayasa Industri ITB itu mengatakan, pada dasarnya PLTSa Babakan merupakan pembangkit listrik tenaga uap berbahan bakar sampah. Turbin uap berbentuk condensing type yang akan digunakan adalah buatan PT Nusantara Turbin dan Propulsi (NTP), sementara generator diciptakan PT Pindad. Dibangunnya PLTSa Babakan memberikan harapan baru bagi warga Desa Babakan. Seperti dikatakan Kepala Desa Babakan, Dadang Holiludin, dari 1.800 kepala keluarga (KK) warga desanya, 800 KK di antaranya belum menikmati aliran listrik. Kami berharap adanya keringanan dalam biaya pemasangan dan pembayaran listrik untuk warga saat PLTSa berdiri, kata Dadang. (A-124/A-135) Post Date : 29 September 2007 |