PIPA PENINGGALAN ZAMAN BELANDA AUS; Pasokan Air Bersih di Solo Tersendat

Sumber:Kedaulatan Rakyat - 16 November 2006
Kategori:Air Minum
SOLO (KR) - Pasokan air bersih di tiga Kecamatan di Solo, masing-masing Kecamatan Lawiyan, Serengan, dan pasar Kliwon dalam dua hari ini dipastikan akan tersendat, menyusul perbaikan pipa distribusi di Jalan Agus Salim dan Jalan Sampangan. Pipa distribusi itu memang sudah aus sehingga harus diganti, karena dipasang pada zaman Belanda, sekitar tahun 1928, ungkap Direktur Umum Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Solo, Drs Sudiyanto MM, kepada wartawan diruang kerjanya, Rabu (15/11).

Penggantian pipa, jelas Sudiyanto, sebenarnya bisa dirampungkan selama satu hari, hanya saja aliran air ke rumah-rumah penduduk bisa normal kembali seirama dengan tekanan air di dalam pipa. Diameter pipa distribusi ini sangat besar, sehingga untuk memenuhi pipa hingga mencapai tekanan normal, sedikitnya diperlukan waktu tak kurang dari 12 jam. Karenanya, dia meminta masyarakat pelanggan PDAM, terutama di kawasan Serengan, Ondakan, Baron, Mangkuyudan, Penumping, Semanggi, Sangkrah, Losari, Sawahan, Kusumodilagan, Joyosuran, dan Harjodipuran, memaklumi kondisi itu.

Penggantian pipa yang memang berusia tua, menurutnya, tak bisa dihindari lagi agar ke depan pelayanan air bersih kepada pelanggan jauh lebih baik menyusul kebocoran pipa di tengah jalan bisa tak terjadi lagi.

Hingga saat ini, sekitar 20 persen dari seluruh pipa distribusi di Kota Solo masih berupa pipa tua peninggalan zaman Belanda, sedangkan yang lain sudah diganti dengan pipa baru secara bertahap. Tetapi untuk jaringan pipa transmisi yang membentang dari sumber air Cokro di Klaten hingga Kota Solo sepanjang sekitar 28 kilometer, baru sekitar 5 kilometer atau 16 persen telah diganti dengan pipa baru.

Penggantian pipa transmisi yang merupakan jaringan utama tersebut, menurut Sudiyanto, memang mengalami banyak kendala, termasuk dana. Kendala paling besar, justru berada pada posisi pipa transmisi yang saat ini telah berada di tengah jalan raya Solo - Klaten. Dulu memang berada di tepi jalan raya, tetapi setelah jalan raya diperlebar, akhirnya posisi pipa menjadi di tengah jalan, sehingga penggantian tidak bisa dilakukan begitu saja terkait dengan gangguan kelancaran arus lalu lintas, jelasnya.

Menjawab pertanyaan tentang rencana penggantian seluruh jaringan pipa distribusi, Sudiyanto menuturkan, tetap akan dilakukan secara bertahap dengan prioritas pada pipa di wilayah yang rawan bocor. Dalam waktu dekat ini, perbaikan mungkin dilakukan pada pipa di kawasan Jagalan dan Sudiroprajan. Untuk wilayah Jagalan, petugas PDAM saat ini masih mencari titik kerusakan, sebab suplai air di wilayah tertentu, yakni RW 8 sangat kecil, sementara suplai di RW sekitar normal.

Kami masih mencari titik kerusakan, bahkan jumlah petugas dilipat gandakan dua kali, tetapi belum juga ketemu, jelasnya. Problem pipa tua memang cukup beragam, sehingga pencarian cukup sulit, terlebih posisi pipa sudah berbeda dengan peta yang ada. Pernah terjadi di wilayah Kepatihan, gangguan pasokan air diketahui lantaran lobang pipa telah ditembus akar tumbuhan hingga menyumbat aliran air.(Hut)-g.

Post Date : 16 November 2006