|
MAKASSAR -- Tingkat kebocoran air yang terjadi di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar saat ini masih cukup tinggi. Di unit Ujungpandang khususnya di Zone 5 misalnya, meliputi Jl Rusa, Jl Domba, Jl Lanto Daeng Pasewang, Jl Mongisidi dan Pelanduk, tingkat kehilangan air di wilayah ini mencapai 30 persen. Kebocoran ini, menurut Kepala Bagian Teknik dan Distribusi Air PDAM Makassar, Ir Syaifuddin, disebabkan pipa yang terpasang umumnya sudah keropos, mengingat usianya sudah mencapai puluhan tahun. Untuk mengganti seluruh pipa yang sudah tua itu, PDAM Makassar menanggulanginya lewat Perpamsi Pusat kerja sama Euro (Prancis). Di Indonesia, kata dia, hanya ada tiga PDAM masuk pilot project, termasuk di antaranya Makassar. Kalau hanya berharap dari pembayaran rekening air PDAM rasanya masih cukup berat untuk menanggulangi itu, kata Syaifuddin. Untuk tahap pertama, lanjut Syaifuddin, penyambungan pipa dilakukan pada 360 rumah pelanggan di wilayah unit Ujungpandang dengan panjang pipa kurang lebih 2.000 meter. Dengan pergantian pipa yang sudah tua itu, dia berharap kehilangan air yang mencapai 30 persen, bisa berkurang hingga 10 persen. Sedangkan, untuk tahap kedua direncanakan 500 pelanggan dengan panjang pipa masih sekitar 2.000 meter. "Proyek ini kalau dinilai berhasil, maka tidak tertutup kemungkinan tahap berikutnya masih berlanjut," ujar Ridwan Syahputra Musagani. Menurut Ridwan, apa yang dilakukan PDAM tidak lain untuk peningkatan pelayanan kepada pelanggan. Dirut menambahkan, untuk melakukan pergantian pipa, biaya yang dibutuhkan memang cukup tinggi. Untuk 360 pelanggan biaya yang dibutuhkan sekitar Rp500 juta. Karena biayanya cukup tinggi, maka tentu pergantian pipa dapat dilakukan secara bertahap, disesuaikan dengan kemampuan yang ada, ucapnya. Sumber : (ull) Post Date : 03 Mei 2006 |