|
SURABAYA – Layanan PDAM di Kota Pahlawan kembali bermasalah. Kali ini, sekitar 20.000 pelanggan di sekitar kawasan Manyar tak bisa mendapatkan aliran air karena terjadi kebocoran pipa. Kebocoran sendiri sudah terjadi hampir empat hari ini. Warga yang ada di sekitar jalan Manyar serta Kertajaya tak bisa membuka kran air.Aktivitas warga pun harus terhenti karena mampetnya aliran air. Widagdo Hadi, salah satu warga Manyar mengaku kecewa dengan mampetnya air PDAM.Sejak seharian ini ia tak bisa mandi karena tak ada air yang bisa masuk ke tendon maupun kran. “Ini sangat menganggu, bagaiamana pun air tetap jadi kebutuhan yang tak bisa ditunda,” ujar Widagdo kemarin. Sementaraitu,HumasPDAM Surya Sembada Ary Wiludjeng ketika dikonfirmasi mengakui adanya kebocoran pipa. Matinya jaringan PDAM di Kawasan Manyar memang mampet. Aliran air awalnya mengecil hingga air tidak keluar.“ Memang ada perbaikan pipa bawah tanah yang bocor mulai Rabu kemarin,”ujar Ary. Ia melanjutkan, pipa yang bocor itu letaknya kira-kira 20 meter dari traffic light sebelah utara di dekat RSJ Menur.Tak ayal, kondisi lalu lintas dari arah Jalan kertajaya menuju Jalan Menur arus macet. Kendaraan tak bisa berjalan lancar karena terhalang perbaikan pipa PDAM.“Kerusakan itu cukup parah. Pipanya retak cukup panjang sekitar 4 meter,” jelasnya. Selain di Jalan Menur, efek kebocoran pipa itu juga menganggu warga yang ada di di kawasan Pucang, Kalidami, Pacar Keling, Dharmawangsa, Kertajaya dan juga Bronggalan. “Sampai siang ini (kemarin), perbaikan pipa bocor masih terus dilakukan. Semoga bisa segara diselesaikan,” katanya. PDAM Surya Sembada sendiri belum bisa memastikan kapan aliran air yang mati di Kawasan Manyar dan sekitarnya bisa kembali normal. Ini karena perbaikan pipa yang bocor itu, butuh waktu lama karena lokasinya cukup sulit. “Kami belum bisa memastikan jam berapa aliran air sudah bisa kembali normal.Tergantung pengerjaan di lapangan,”sambungnya. Ary juga menjelaskan,pipa yang rusak tersebut letaknya mepet dengan box culvert yang ada di sepanjang jalan Menur tersebut.Makanya proses perbaikan membutuhkan waktu untuk menggalinya lebih dulu. “Setelah itu pipa dikeringkan lebih dulu, lalu dipotong dan disambung. Nah, selama pengeringan, aliran airnya dimatikan,” katanya. aan haryono Post Date : 15 Juni 2012 |