|
BOGOR, (PR).-Sedikitnya 1.353 pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Bogor sejak tiga hari terakhir kesulitan mendapat pasokan air bersih, hal ini terjadi karena pipa induk PDAM Tirta Kahuripan Bogor yang terletak di Kampung Cibuluh, RT 01 RW03 Desa Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor jebol. "Untuk keperluan mandi, cuci dan kakus (MCK) kami terpaksa numpang ke sumur warga sekitar. Sedangkan untuk memasak dan minum kami terpaksa membeli air kemasan. Sebab di sini sudah dua hari air PDAM tidak mengalir," ujar Usep Sefudin (35) salah seorang warga Kompleks Badak Putih RT 05 RW12 Kelurahan Kedung Badak, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Rabu (29/11). Hal senada diungkapkan pula oleh warga lainnya yang meminta agar pihak PDAM Bogor segera turun tangan mengirimkan bantuan air bersih kepada warga yang terkena dampak langsung terkait jebolnya pipa PDAM di daerah tersebut. Menurut informasi, pecahnya pipa induk PDAM Tirta Kahuripan terjadi Minggu (26/11) sekira pukul 20.30 WIB. Saat itu hujan lebat yang mengguyur wilayah Bogor dan sekitarnya sejak sore hingga malam menyebabkan aliran sungai Ciburial meluap. Derasnya arus air menyebabkan sebagian tebingan sungai dan tiang penyangga pipa yang berada di tengah sungai terkikis sehingga bergeser. Akibatnya, pipa induk PDAM yang ada di atasnya bergeser dan pecah pada bagian sambungannya. "Kami tidak mengira kalau arus sungai itu mampu menggerus tiang penyangga pipa PDAM hingga jebol. Padahal sepintas, besi pipa ini cukup kokoh dan kuat," ujar Ade Kustiman (28) warga setempat. Secara terpisah, Humas PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor, Hasan Taher membenarkan pecahnya pipa yang berada di daerah Cibuluh. Pihaknya berjanji dalam waktu dekat, akan segera melakukan perbaikan pada saluran pipa tersebut. "Hari ini kami sudah melakukan upaya perbaikan sementara terhadap pipa yang mengalami kerusakan akibat diterjang banjir di daerah Cibuluh. Mudah-mudahan dalam waktu dekat, Jumat (1/12) mendatang pasokan air ke pelanggan kami di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor kembali normal," ujar Hasan Taher yang ditemui di ruang kerjanya, Rabu (29/11). Hasan Taher juga menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan warga pihaknya akan melakukan sistem pergiliran air. Selain itu, pihaknya juga mengirimkan dua buah mobil tangki pengangkut air bersih dengan kapasitas 4.000 liter untuk dibagikan kepada para pelanggan yang terganggu pasokan air bersihnya. Hasan Taher enggan menyebutkan jumlah kerugian yang diderita PDAM akibat pecahnya pipa transmisi induk dari Ciburial tersebut. Namun, diperkirakan akibat pecahnya pipa tersebut setiap harinya PDAM kehilangan 259 meter kubik air bersih. "Diperkirakan ini akan terjadi sampai Jumat besok yaitu sampai perbaikan selesai," ujar Hasan Taher. (A-104) Post Date : 30 November 2006 |