|
SUBANG, (PR).Terhentinya aliran air PDAM yang terjadi mulai Selasa (29/8) sekira pukul 14.00 WIB membuat para pelanggan di Kabupaten Subang kelimpungan. Khususnya, pelanggan yang tidak memiliki sumur dan mengandalkan satu-satunya sumber air bersih dari PDAM, juga pelanggan lain yang sumurnya mengering karena kemarau. Seperti diungkapkan Jaka, warga yang tinggal di kompleks rumah toko di Jln. A. Yani-Kelurahan Pasirkareumbi - Subang. Karena air PDAM di ruko yang ia tempati tidak mengalir, Jaka dan sejumlahnya temannya terpaksa tidak mandi. Karena, mereka hanya mengandalkan air PDAM sebagai satu-satunya fasilitas sumber air bersih. Karenanya Jaka dan sejumlah warga berharap air PDAM dapat segera kembali mengalir. Kalau terhenti cukup lama akan sangat merepotkannya. "Saat ini kan musim kemarau, jadi pasti sumber-sumber air yang lain pun menyusut airnya," ungkapnya menambahkan. Direktur PDAM Kabupaten Subang, Drs. H. Deddy Pudjasemedi P., M.Si. membenarkan terhentinya aliran air dari PDAM tersebut. Menurutnya, kondisi itu terjadi akibat pipa tranmisi dengan diameter 250 mm yang ada di lokasi Kelurahan Pasirkareumbi dan melintas di jalur Jln. A Yani mengalami kebocoran. "Kemungkinan karena bergeser akibat tekanan beban berat kendaraan yang melintas di jalur jalan di atasnya," ungkapnya. Deddy yang didampingi Asep dari Bagian Pelayanan Pelanggan PDAM, menjelaskan, akibat kebocoran yang terjadi ada sejumlah wilayah di Kota Subang seperti Soklat, Cikalapa, BTN Ciheuleut dan Kompleks RSS tidak dapat menerima pasokan air. Jumlah pelanggan yang tidak menerima pasokan air diperkirakan sekira 1.700 pelanggan. PDAM Subang telah mengerahkan sejumlah personelnya untuk melakukan perbaikan dengan memotong bagian pipa yang pecah dan menimbulkan kebocoran untuk diganti dengan pipa baru. (A-96) Post Date : 30 Agustus 2006 |