Pinggiran Indramayu Mulai Krisis Air Bersih

Sumber:Koran Sindo - 20 September 2011
Kategori:Air Minum

INDRAMAYU– Musim kemarau berkepanjangan mulai berdampak pada masyarakat di pinggiran wilayah Kabupaten Indramayu. Sedikitnya enam kecamatan di kabupaten ini mulai kesulitan mendapatkan air bersih.

Sulitnya mendapatkan pasokan air bersih membuat sejumlah warga terpaksa menggunakan air kotor untuk kebutuhan sehari-hari. Seperti yang dialami warga Blok Oyoran, Desa Krangkeng, Kecamatan Kerangkeng, Kabupaten Indramayu misalnya. Masyarakat di daerah ini memanfaatkan air kotor yang masih ada di sungai dan kolam.

Rohidin,32,warga setempat, mengatakan, untuk keperluan mandi, cuci, dan kakus (MCK) warga menggunakan air sungai atau air kolam yang kotor dan berwarna hijau.Bahkan,untuk kebutuhan masak dan minum, sejumlah warga yang tidak mampu terpaksa menggunakan air dengan cara disaring dan diendapkan terlebih dahulu. Dia menyebutkan,warga di daerahnya yang ingin mendapatkan air bersih harus mengeluarkan uang sebesar Rp3.000 untuk membeli satu jerigen air bersih.“BayangkansajaMas,berapa biaya tambahan yang kami keluarkan jika ingin mendapatkan air bersih.

Setiap keluarga bisa menghabiskan air bersih sekitar 10 jerigen dalam satu hari untuk segala keperluan. Buat warga yang tidak mampu seperti saya,berapa rupiah yang harus dikeluarkan hanya untuk airbersihsetiaphari.Bagaimana buat makan dan kebutuhan lainnya yang juga tidak kalah penting,”keluh Rohidin. Dia mengungkapkan, banyaknya warga yang memanfaatkan air kotor untuk keperluan sehari-hari sudah mulai terlihat dampaknya. Sejumlah orang, khususnya anak-anak mulai terserang berbagai penyakit kulit.

“Ini karena air sumur sudah kering, bahkan air sumur yang masih ada, airnya sudah tercampur lumpur dan rasanya asin,”tegas dia. Sementara itu, musim kemarau tahun ini juga terus mengancam kekeringan pada area persawahan di Kabupaten Indramayu. Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu, sedikitnya 3.873 hektare lahan pertanian telah kering. Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu Takmid Sarbini mengatakan, area pertanian yang mengalami dampak kekeringan tersebar di enam kecamatan yakni Kecamatan Krangkeng; Balongan; Indramayu; Cantigi; Arahan; dan Losarang.

“Dampak kekeringan yang cukup besar terjadi di area pertanian di Kecamatan Krangkeng yang mencapai 2.762 hektare,”ujar dia. Dia menjelaskan,kekeringan tersebar juga di Kecamatan Balongan seluas 241 hektare; Indramayu seluas 176 hektare; Cantigi seluas 126 hektare; Arahan seluas 165 hektare; dan Losarang seluas 398 hektare. Terpisah, menurut Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG),Stasiun Meteorologi Jatiwangi, musim kemarau akan terus terjadi hingga akhir Oktober mendatang.

Kepala Stasiun Meteorologi Jatiwangi, Badan Meteorologi danGeofisika(BMG) Effendimengatakan, wilayah III Cirebon diprediksi baru akan hujan secara intens pada minggu pertama November mendatang.Kendati demikian, dijelaskan dia,pada Oktober diperkirakan hujan sudah turun di beberapa daerah. tomi indra/inin nastain



Post Date : 20 September 2011