AIR memiliki peran penting bagi kesehatan tubuh. Air membantu proses pencernaan makanan dan reaksi-reaksi metabolisme, mengatur suhu dan tekanan darah, juga menjadi salah satu unsur pembentuk sel dan darah. Mengingat vitalnya peran air, setiap orang perlu menjamin tercukupinya kebutuhan tubuh akan air.
Tidak sembarang air bisa dikonsumsi. Menurut ahli hidrogeologi dari Universitas Gadjah Mada Ir Heru Hendrayana, ada dua jenis air yang bisa dimanfaatkan manusia. Pertama, air permukaan seperti air sungai, danau, kolam/waduk, dan air hujan. Kedua, air tanah seperti air dari mata air dan sumur.
Untuk keperluan air minum, kata Heru, air tanah lebih baik daripada air permukaan. Sebab, air permukaan rentan tercemar polutan. Di antara berbagai jenis air tanah, air dari mata air yang bersumber dari pegunungan vulkaniklah yang terbaik. Mengapa?
Air pada mata air pegunungan berasal dari air hujan yang meresap ke tanah. Akibat pengaruh gaya gravitasi air tersebut terus turun melalui lapisan-lapisan tanah dan batuan. Hingga sampai pada lapisan tanah tertentu, biasanya pada kedalaman lebih dari 100 meter, air itu terkumpul.
Makin lama makin banyak hingga memiliki tekanan yang cukup untuk melalui celah batuan di atasnya dan muncul ke permukaan sebagai mata air.
"Ketika air hujan turun melalui lapisan-lapisan tanah dan batuan, saat itu air tersaring secara alami dan mendapat tambahan mineral-mineral alami dari batuan-batuan yang dilaluinya," jelas Heru dalam sebuah diskusi di Pasuruan, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Dari berbagai studi ilmiah, diketahui bahwa batuan pegunungan vulkanik memberikan mineral-mineral penting bagi tubuh seperti kalsium, sodium, magnesium dan potasium pada air yang melaluinya. Hasilnya, terbentuk air bersih dengan kandungan mineral alami yang seimbang.
Lain halnya dengan air sumur. Karena kedalamannya yang hanya di kisaran puluhan meter, air sumur sangat dipengaruhi kondisi lingkungan sekitarnya. Jika lingkungan tercemar, amat mungkin air sumur juga mengandung zat pencemar karena air tidak tersaring sempurna. Dengan karakteristiknya yang positif, air dari mata air pegunungan vulkanik menjadi alternatif terbaik untuk keperluan konsumsi. Seluruh masyarakat bisa memanfaatkannya, termasuk yang tinggal di perkotaan, jauh dari lokasi mata air pegunungan. Sebab kini banyak perusahaan yang menjual produk air mata air pegunungan dalam kemasan seperti galon, botol maupun gelas plastik.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengonsumsi air minum dalam kemasan (AMDK) tersebut. Pertama, pastikan produk AMDK itu berisi air dari mata air pegunungan vulkanik yang telah melalui proses pengemasan yang baik. Untuk soal ini, reputasi produsen AMDK bisa menjadi patokan. Kedua, pastikan bahwa produk AMDK dikemas dan dipasarkan secara benar.
“Sistem pengemasan, penyimpanan, dan pemasaran yang baik diperlukan untuk menjaga keutuhan nutrisi alami air dari mata air hingga sampai ke konsumen,” kata ahli teknologi pangan UGM, Wahyu Supartono, pada kesempatan sama.
Sebagai panduan sederhana, Wahyu menyampaikan kiat dalam mengonsumsi AMDK. Yakni, pilih yang kemasannya bersegel utuh dan tidak melewati masa kedaluwarsa, pilih stok AMDK yang disimpan di tempat teduh, tidak terkena sinar matahari langsung sebab kondisi panas bisa menyebabkan partikel kemasan plastik kemasan lepas dan mencemari produk AMDK, serta pilih stok AMDK yang tidak disimpan berdekatan dengan benda-benda berbau menyengat.
“Ingat selalu karakteristik air minum yang baik. Yaitu, jernih tidak berwarna, tidak berbau dan berasa, tidak meninggalkan endapan,” imbuh Wahyu. (Nik/S-5)
Post Date : 12 Mei 2010
|