Petugas Mogok, Sampah Menggunung

Sumber:Indopos - 10 Maret 2008
Kategori:Sampah Luar Jakarta

BANYUWANGI - Warga sekitar pasar induk Desa Jajag, Kecamatan Gambiran terusik dengan menumpuknya sampah di tempat pembuangan sampah sementara (TPS) di belakang pasar setempat. Sejak seminggu lalu tumpukan sampah dibiarkan begitu saja.

Selain menumpuk, sampah yang mengeluarkan aroma tidak sedap itu, juga sudah meluber hingga ke tepi jalan raya dan mendekati pertokoan yang ada di belakang pasar. "Baunya yang tidak enak, menyebar kemana-mana," cetus Imam Mualim, salah satu warga.

Menurut warga yang tinggal di dekat TPS itu, di daerah Jajag ini semua sampah ditampung di TPS yang ada di belakang pasar. Selain sampah pasar, semua sampah dari perumahan warga juga dibuang ke TPS. "Sehari saja tidak diambil, sampahnya sudah banyak. Apalagi ini hampir seminggu sampahnya tidak diambil," cetusnya.

Dari informasi yang diterima, lanjut tokoh pemuda Desa Jajag ini, sampah yang tidak diambil itu lantaran para petugasnya sedang mogok kerja, karena sudah beberapa bulan terakhir tidak dibayar. "Kita yang ada di sekitar pasar sangat dirugikan, baunya sampah itu sangat menyengat," ungkapnya.

Warga Desa Jajag lainnya Mahmud, meminta pada pemerintah untuk tidak mengorbankan rakyat dengan membiarkan sampah berserakan di TPS. Dengan bau yang menyengat, tidak menutup kemungkinan sampah itu akan menimbulkan penyakit. "Sekarang ini sering hujan, baunya menyebar ke mana-mana," sebut penjual kain di Pasar Jajag itu.

Dari pantauan koran ini, lokasi TPS yang ada di belakang pasar Jajag, sebenarnya sangat besar. Tapi karena sudah seminggu tidak diambil, sampah yang ada di TPS itu akhirnya menumpuk hingga meluber ke pinggir jalan dan pertokoan. "Di Jajag, hanya ini tempat membuangnya," jelas Slamet, salah satu petugas sampah sampah.

Slamet mengaku, bersama beberapa warga lainnya setiap harinya membuang sampah ke TPS. Sampah yang dibuang itu, berasal dari perumahan warga dan pemilik toko yang ada di Kota Jajag. "Kalau tidak dibuang ke TPS ini, sampah mau dibuang kemana lagi," ujarnya.

Pada koran ini pemungut sampah yang tinggal di Desa Jajag, Kecamatan Gambiran ini mengungkapkan, biasanya setiap hari ada petugas yang mengambil sampah di TPS ini. Tapi hampir seminggu lalu, sampah yang sudah meluber ini tidak diambil. "Petugasnya mogok kerja, karena sudah beberapa bulan tidak dibayar," cetusnya. (abi/aif)



Post Date : 10 Maret 2008