|
BANYUMAS- Sebagian petani di Banyumas sejak awal Juni kesulitan mengairi sawah. Petani yang kesulitan memperoleh air pada awal musim kemarau itu terutama berada di desa yang tak terjangkau jaringan irigasi, seperti Desa Srowot, Kecamatan Kalibagor, dan sekitarnya. Padahal, padi yang telanjur mereka tanam kini sangat membutuhkan air. Padi di sawah itu berumur antara 30 dan 70 hari. Berdasar data Kantor Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP) Wilayah Banyumas, hingga akhir Mei lahan padi yang kekeringan seluas 362 ha. ''Namun itu kekeringan ringan dan masih bisa diselamatkan bila turun hujan atau ada suplai air dengan pompa,'' kata Kepala LPHP Suryo Banendro, kemarin. Kekeringan ringan melanda Kecamatan Jatilawang (187 ha), Purwojati (147 ha), Kalibagor (26 ha), dan Somagede (2 ha). Beberapa kawasan yang kekeringan itu telah diguyur hujan, misalnya Rawalo dan Jatilawang. Hujan turun dua hari pada akhir Mei itu tentu sangat membantu petani. Salah satu cara untuk mengatasi persoalan itu adalah memberikan bantuan pompa ke petani di kawasan yang memiliki sumber air atau sungai. Jadi mereka bisa menyalurkan air ke sawah. Gagal Panen Suwarjo (45), petani dari Srowot, kemarin, menuturkan tak bisa berharap lagi bisa memanen padi IR 64 miliknya yang berumur 70 hari. ''Sawah kering kerontang, tak ada air. Begitu pula sawah petani lain di Srowot ini.'' Kemarin dia mengairi sawah dengan menyedot air Sungai Serayu, sekitar 700 m dari sawah. ''Setelah saya aliri air, padi IR 64 itu saya babat untuk pakan sapi. Tak mungkin lagi saya panen. Setelah basah sawah ini akan saya tanami kacang,'' tutur dia. Untuk mengairi sawah, dia menyewa pompa air dengan ongkos Rp 10.000/jam. Agar sawah dan tanaman cabe memperoleh cukup air, dia harus menyedot air sehari-semalam dan harus mengeluarkan biaya Rp 240.000. ''Jangan harap petani bisa untung. Irigasi tak ada. Satu-satunya cara agar tanaman bisa dipanen, petani harus menyewa pompa untuk menyedot air Sungai Serayu,'' katanya. Namun terus-menerus menyewa pompa pun jadi beban teramat berat bagi petani. Karena itulah mereka sangat mengharapkan bantuan pompa. (G23-53) Post Date : 13 Juni 2005 |