Peta Rawan Banjir Disiapkan

Sumber:Kompas - 23 November 2007
Kategori:Banjir di Jakarta
Jakarta, Kompas - Memasuki musim hujan akhir tahun ini, berbagai wilayah di Indonesia menghadapi ancaman banjir. Antisipasi dilakukan dengan menyusun peta rawan bencana ini. Hingga akhir tahun ini selesai dipetakan 20 kota dan kabupaten di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, misalnya, telah memiliki peta rawan banjir skala 1:10.000, yang disusun dengan memasukkan data curah hujan, historis banjir, serta sistem dan liputan lahan. Peta itu belum cukup karena belum memasukkan potensi banjir "kiriman" dari kawasan hulu.

Karena itu, akan dibuat peta yang lebih detail dan berskala lebih besar sehingga dapat diketahui dengan jelas daerah rawan banjir pada masa puncak hujan. Demikian urai Deputi Survei Dasar Sumber Daya Alam Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) Aris Poniman, Kamis (22/11) di Jakarta.

Dalam kerja sama tahap kedua antara Departemen Pekerjaan Umum (PU), Bakosurtanal, serta Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), khusus untuk wilayah DKI dibuat peta rawan banjir berskala 1:1.000, jelas Nurwajedi, Kepala Bidang Basis Data Sumber Daya Alam Darat Bakosurtanal. "Dengan skala itu, peta menampilkan wilayah rawan banjir hingga tingkat rukun warga," tambahnya.

Selain DKI Jakarta, peta rawan banjir di Jawa dibuat berskala 1:25.000, di Sumatera dan Sulawesi berskala 1:50.000. Dengan peta itu, pihak PU dan pemda dapat melakukan perbaikan infrastruktur, mengantisipasi bencana, serta mengambil tindakan cepat dan tepat untuk penanggulangan banjir.

Kerja sama yang dirintis tahun 2004 ini diperpanjang Rabu lalu, ditandatangani Aris Poniman, Dirjen Sumber Daya Air PU Iwan Nursyirwan, serta Deputi Bidang Sistem Data dan Informasi BMG Prih Harjadi.

Menurut Poniman, bahaya banjir dapat dievaluasi dan dikalkulasi dengan cepat jika diketahui luas wilayah yang terancam, topografi atau ketinggian daerah, jumlah penduduk, dan batas wilayah. (YUN)



Post Date : 23 November 2007