|
KARAWANG (SINDO) Tujuh kecamatan di Kabupaten Karawang, Jabar, yang berdekatan dengan laut, terendam banjir.Akibatnya, 15.000 ha sawah gagal panen. Ribuan rumah tergenang serta akses jalan tertutup sehingga aktivitas ekonomi pun lumpuh. Tujuh kecamatan yang terendam dengan ketinggian antara 30120 cm tersebut adalah Batujaya,Tirtajaya, Cibuaya, Tempuran, Cilamaya Wetan, Cilamaya Kulon, dan Pedes. Banjir terparah dialami Kecamatan Cibuaya, Cilamaya Wetan, dan Cilamaya Kulon. Camat Cilamaya Wetan Andi Muriadi mengungkapkan, banjir terjadi sejak empat hari terakhir belakangan ini. Dari 4.835 ha areal persawahan, lebih dari 1.755 ha terendam air.Bahkan, petani sudah ada yang melakukan tanam ulang hingga tiga kali. Padi yang terendam saat ini masih berusia sekitar 20 hari,ujarnya,kemarin. Banjir yang terjadi di Kecamatan Cilamaya Kulon disebabkan hujan disertai angin kencang terjadi sejak 711 Februari 2008. Di wilayah ini,ketinggian air mencapai 40100 cm.Adapun areal persawahan yang terendam air mencapai 1.455 ha. Tanaman padi yang terendam masih berumur 520 hari sehingga petani terpaksa harus melakukan tanam ulang, ungkap Camat Cilamaya Kulon Gumelar Alamsyah. Banjir di daerah itu juga mengakibatkan seorang remaja bernama Sucipto bin Sukirman, 18, warga Dusun Krajan RT 01/01, Desa Bayurlor, tewas karena terseret arus sungai. Sucipto hilang terbawa arus pada Senin (11/2) lalu dan baru ditemukan warga dini hari kemarin sekitar pukul 01.00 WIB.Setelah ditemukan, jenazah langsung dibawa ke rumahnya dan langsung dimakamkan siang kemarin, ujar seorang warga, Didik,30. Banjir juga memutuskan sekitar 10 km jalan yang menghubungkan Desa Purwajaya dengan Desa Jayanegara. Di wilayah ini,ketinggian air mencapai 20120 cm. Akibatnya, sekitar 3.207 ha areal persawahan tergenang air. Bila banjir tidak surut dalam tujuh hari ke depan ini, tanaman padi dan bibit yang ada dalam persemaian dipastikan akan mati. Sebab, bila terjadi serangan hama keong mas, petani tidak akan bisa mengantisipasi.Banjir ini terjadi karena meluapnya air Sungai Cibulan-bulan,ujar Camat Tempuran Samsuri. Di Kecamatan Tirtajaya, banjir menggenangi sekitar 884 ha areal persawahan,410 ha areal tambak, serta 509 rumah dengan ketinggian air antara 2060 cm.Di Kecamatan Cibuaya,1.492 rumah warga tergenang air,387 ha sawah terendam, dan lebih 80 ha tambak kebanjiran.Ketinggian di kecamatan tersebut mencapai 3050 cm. Bahkan, banjir di dua kecamatan ini memutus akses yang menghubungkan Desa Tambaksumur, Kecamatan Tirtajaya dan Desa Sedari,Kecamatan Cibuaya sejauh 7 km.Tanggul penahan Sungai Bembang jebol terus jika hujan turun, ujar Sarinah, 35,warga Desa Sedari. Banjir di Kecamatan Pedes menggenangi 400 ha dari 417 ha sawah, serta 85 rumah dengan ketinggian air 4060 cm. Menurut Camat Pedes Ade Sudiana, saat ini warga masih bertahan di rumah masing- masing.Namun, mereka tetap waspada jika hujan turun terus-menerus sehingga air terus naik. Di Kecamatan Kutawaluya, banjir menggenangi sekitar 416 ha sawah dan 65 rumah. Banjir di kecamatan ini disebabkan meluapnya Kali Ciharoah dan Kali Ciwadas saat curah hujan tinggi. Saat ini warga masih tetap waspada mengamati dua kali tersebut, khawatir naik kembali jika hujan terus datang, ujar Camat Kutawaluya Dedi Kurnaedi. Koordinator Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Alam (Satlak PBA) Pemkab Karawang Arifin Kertasaputra mengatakan, bantuan berupa satu ton beras per kecamatan sudah mulai didistribusikan kepada korban banjir melalui kantor kecamatan masing-masing. Selain itu, logistik lainnya seperti mi instan,sarden,dan makan ringan, juga akan diberikan Tim Satlak PBA masing-masing melalui kecamatan. Sementara bantuan obatobatan, imbuh Arifin,akan didistribusikan melalui 10 posko kesehatan yang telah dibentuk di puskesmas setiap kecamatan di lokasi banjir. Pihaknya saat ini mengutamakan bantuan makanan bayi, seperti susu dan bubur, untuk 296 bayi di seluruh lokasi banjir sesuai data Dinas Kesehatan (Dinkes) Karawang. Sedangkan bantuan bibit untuk petani yang gagal tanam sudah disediakan sebanyak 14 ton dari pemerintah pusat dan 6 ton dari Pemkab Karawang pascabanjir ini,pungkasnya. (raka zaipul) Post Date : 13 Februari 2008 |