Permukiman Warga Maimun Terendam

Sumber:Koran Sindo - 03 Januari 2010
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

MEDAN(SINDO) – Suasana tahun baru ternyata tidak ramah bagi warga di Kecamatan Medan Maimun.Hujanderas yang mengguyur Medan kemarin malam membuat Sungai Deli meluap dan merendam permukiman mereka.

Berdasarkan informasi yang dihimpun SINDO,setidaknya tiga kelurahan di kecamatan itu digenangi banjir,yakni Kelurahan Aur,Kelurahan Sei Mati, dan Kelurahan Kampung Baru. “Banjirnya datang subuh tadi. Karena malamnya kan hujan deras,”ujar Doni,warga setempat. Banjir yang sudah akrab dengan kawasan ini tak ayal membuat sibuk warga untuk menyelamatkan harta benda dari genangan.Pasalnya, ketinggian air yang masuk ke tempat tinggal mereka mencapai lutut orang dewasa. Banjir yang merendam rumah warga di sepanjang Sungai Deli ini sudah sering terjadi.Terakhir kali, warga merasakan rendaman air pada November 2010.

“Tadi pagi tinggi airnya sekitar satu meter. Sekarang ini sudah mulai turun airnya,” kata Ali Umar,Kepala Lingkungan III,Kelurahan Aur. Camat Medan Maimun Said Reza mengatakan, banjir mulai menggenangi rumah warga sekitar pukul 04.00 WIB. Banjir yang datang dan menggenangi ratusan rumah warga merupakan banjir kiriman akibat tingginya curah hujan di wilayah perbukitan yang berada di selatan Kota Medan. ”Itu banjir kiriman. Kalau hujan deras, pasti permukiman di sekitar sini terendam,” kata Said. Dia menyebutkan,pihaknya telah mendirikan posko untuk memberikan bantuan kepada ratusan warga yang terpaksa meninggalkan rumahnya yang tergenang.

Selain menyiapkan bahan makanan, pihaknya juga telah menyediakan berbagai obat-obatan dan tenaga kesehatan untuk mengobati warga yang mungkin mengalami gejala penyakit akibat banjir tersebut. Posko didirikan di Lingkungan III Kelurahan Aur.”Semua telah disiapkan, tidak jauh dari lokasi banjir,” katanya. Aparat Kecamatan Medan Maimun juga sedang melakukan pendataan untuk mengetahui jumlah rumah warga yang terendam.”Jumlah pastinya belum diketahui, namun yang jelas ratusan rumah,”kata Said. Debit air yang cukup tinggi ini merupakan hal biasa bagi para warga setempat. Berdasarkan pantauan, sebagian besar anak-anak menikmati genangan banjir dengan bermain air bersama.

Untuk mengatasi masalah ini,pemerintah sempat mengusulkan agar warga pindah dari permukiman yang memang berada di bantaran sungai dengan mendirikan rumah susun.Namun hingga kini hal itu belum terealisasi, karena banyak warga yang tidak berkenan. (fakhrur rozi/reza shahab)



Post Date : 03 Januari 2011