Cilacap, Kompas - Permukiman di kawasan cekungan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, terendam banjir sejak hujan kerap turun sepekan ini. Setidaknya 90 rumah di Desa Wringinharjo, Kecamatan Gandrungmangu, terendam air setinggi 35-80 sentimeter pada Minggu (28/11) malam.
Hingga Senin (29/11) siang, masih 20 rumah di desa tersebut yang terendam air dengan ketinggian hingga 40 sentimeter. Banjir di desa itu sulit surut karena berada di kawasan cekungan yang lebih rendah dibandingkan dengan sungai dan permukaan laut.
Sekretaris Desa Wringinharjo Saryoto mengatakan, banjir disebabkan meluapnya air Sungai Ciloning. Sungai yang bermuara di Laguna Segara Anakan itu mulai meluap pada Minggu sekitar pukul 22.00. Saat itu terjadi hujan deras.
”Hujan deras sekali, sementara permukaan Sungai Ciloning lebih tinggi dari permukiman. Ini yang menyebabkan desa kami terendam banjir,” katanya.
Selain merendam rumah warga, banjir juga merendam kantor Desa Wringinharjo dan Sekolah Dasar Negeri 4 Wringinharjo setinggi 40-50 cm. Murid di SD Negeri 4 Wringinharjo diliburkan sementara hingga banjir surut.
Dua hektar sawah, menurut Saryoto, juga terendam banjir. Usia tanaman padi di areal sawah yang terendam itu berkisar satu bulan. ”Kalau hujan deras masih kerap turun dan sawah ini kembali terendam banjir, tanaman padi pasti akan rusak dan mati,” ujarnya.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Cilacap Suherman mengingatkan, dalam kondisi curah hujan mulai meningkat seperti sekarang ini, kawasan cekungan di Cilacap sangat rawan terendam banjir.
”Butuh waktu untuk surut. Sebagian besar warga sudah memahami kondisi lingkungan alamnya,” jelasnya.
Tindakan yang dapat dilaksanakan, menurut Suherman, terus meningkatkan kewaspadaan warga di kawasan cekungan setiap kali hujan deras. (mdn)
Post Date : 30 November 2010
|