|
Temanggung, Kompas - Krisis air bersih di Kabupaten Temanggung makin meluas. Permintaan bantuan air bersih pun akhirnya bertambah dari 22 desa menjadi 26 desa. Empat desa yang baru saja mengajukan permintaan bantuan air adalah Desa Wadas dan Desa Tlogopucang di Kecamatan Kandangan, serta Desa Tepusen dan Desa Tlogowanu di Kecamatan Kaloran. Dari empat desa itu, total daerah yang diajukan untuk mendapatkan air bersih adalah tujuh dusun. Menurut Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat Dinas Ketenteraman, Ketertiban, dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Temanggung Budhihardjo mengatakan, permintaan itu diajukan sejak 10 September dan bantuan air mulai diberikan pada 18 September. "Padahal, pada tahun-tahun sebelumnya, empat desa ini terdata sama sekali belum pernah mengajukan permintaan bantuan air," tuturnya, Rabu (19/9). Krisis air bersih di 26 desa tersebut tersebar di sembilan kecamatan. Rata-rata dusun mendapatkan pasokan air dua tangki dalam seminggu. Satu tangki berkapasitas 5.000 liter. "Namun, khusus di enam dusun, bantuan air kami berikan empat tangki seminggu karena jumlah kepala keluarga di wilayah tersebut terbilang banyak," ujarnya. Di Kecamatan Pringsurat, jatah empat tangki per minggu ini diberikan pada Dusun Mangli di Desa Pringsurat, Dusun Dempel di Desa Ngipik, dan Dusun Winong. Di Kecamatan Kandangan diberikan pada Dusun Mangunsari di Desa Rowo. Di Desa Duren, Kecamatan Bejen, bantuan itu diberikan pada Dusun Kersi dan Wonoroto. Enam tangki Budhihardjo menerangkan bahwa masing-masing dusun sebenarnya mengajukan permintaan enam tangki air per minggu. "Namun karena keterbatasan tenaga dan sarana prasarana pendukung yang ada, kami terpaksa tidak mampu memenuhi permintaan itu," ujarnya. Untuk kegiatan sehari-hari, yang tersedia untuk penyaluran bantuan air adalah empat mobil tangki. (EGI) Post Date : 21 September 2007 |