Permintaan Bantuan Air Bersih Berdatangan

BLORA - Kekeringan dengan ditandai sulitnya mendapatkan air bersih semakin meluas di Blora. Setelah sebelumnya Desa Gabusan, Kecamatan Jati meminta bantuan air bersih ke Pemkab, kemarin giliran sejumlah desa di Kecamatan Kunduran. Pemkab langsung mengirim sejumlah truk tangki berisi air bersih untuk dibagikan kepada warga. ”Kami memberikannya kepada kecamatan.

Nanti mereka yang akan meneruskannya ke desa-desa,” ujar Kepala Bagian Sosial Sekretariat Daerah (Setda), Drs H Edy Pujianto MM, kemarin.
Di Kecamatan Kunduran, sedikitnya 10 dari 26 desa yang rawan kekeringan. Kesepuluh desa itu adalah Botoreco, Buloh, Kemiri, Klokah, Muraharjo,  Kunduran, Sempu, Karanggeneng, Plosorejo, dan Bejirejo.

Desa-desa tersebut setiap tahun mengalami kekeringan saat musim kemarau tiba. Menurut Edy, pihaknya mempersilakan warga yang kesulitan mendapatkan air bersih mengajukan permintaan bantuan kepada pemkab. ”Begitu ada permintaan, kami akan segera kirim air bersih,” katanya.

Berdasarkan data yang dihimpun, sedikitnya 94 dari 271 desa di Blora rawan kekeringan. Dari 16 kecamatan di Blora, hanya Kecamatan Sambong dan Kradenan yang tidak mengalami kekeringan, sehingga tidak masuk menjadi daerah rawan air bersih.

Edy Pujianto mengatakan, armada yang disiapkan untuk menyalurkan bantuan air bersih berupa lima truk tangki dengan kapasitas muat empat tangki masing-masing 5 ribu liter dan satu tangki 4 ribu liter. Tahun ini bantuan air akan datang lebih cepat karena ada perampingan prosedur. ”Kalau tahun lalu harus membuat proposal dulu, sekarang begitu ada permintaan kami bisa langsung kirim,” tandasnya.

Pemkab menganggarkan dana dalam APBD sejumlah Rp 200 juta untuk pengadaan air bersih. Dengan dana itu diperkirakan cukup untuk memberi bantuan 1.500 tangki air bersih. Selain dari Pemkab, bantuan air bersih akan diberikan Pemprov Jateng melalui Bakorlin I Pati, swasta, dan organisasi kemasyarakatan.  (H18-76)

Post Date : 21 Juni 2008