Perluasan TPA Terancam Molor

Sumber:Koran Sindo - 02 Februari 2011
Kategori:Sampah Luar Jakarta

YOGYAKARTA(SINDO) – Proyek perluasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan dimungkinkan akan molor.Padahal,TPA yang menampung sampah dari Kota Yogyakarta,Kabupaten Sleman,dan Kabupaten Bantul pada 2013 diprediksi melebihi kapasitas.

TPA ini rencananya akan diperluas 16 hektare (ha) dengan memanfaatkan tanah-tanah di sekitarnya.Tahap pertama,TPA akan diperluas 5 ha,pemanfaatannya untuk penampungan sampah dan pengolahan. ”Seharusnya dianggarkan tahun ini, tapi katanya dialihkan untuk penanganan bencana erupsi Gunung Merapi,” ujar Office Manager Sekretariat Bersama (Sekber) Yogyakarta, Sleman, dan Bantul (Kartamantul) Ferry Anggoro saat dihubungi kemarin. Sampai saat ini rencana perluasan TPA Piyungan masih sesuai jadwal. Proses identifikasi status lahan dan Detaile Engineering Design( DED) sudah selesai dilakukan akhir 2010. Saat ini sedang dilakukan upaya pembebasan lahan.

Perluasan lahan seluas 5 ha merupakan poin penting dalam proyek tersebut.Namun,lahan 5 ha tersebut bukan untuk menampung volume sampah,tetapi untuk dijadikan lahan pemrosesan sampah.”Kalau hanya 5 ha untuk menampung volume sampah akan cepat penuh.Perluasan 5 ha ini untuk lokasi pemrosesan sampah,”ungkap Ferry. Selain butuh pemrosesan, pihaknya bekerja sama dengan Dinas atau Badan Lingkungan Hidup di Sleman, Kota Yogyakarta dan Bantul untuk memaksimalkan peran pengolahan sampah mandiri di tiga daerah tersebut dengan 3R (reduce,reuse,recycle). Banyaknya titik pengolahan sampah mandiri ini sangat signifikan dalam mengurangi jumlah volume yang ”disetor”ke TPA Piyungan.

Selama 2009 volume sampah yang dibuang ke TPA Piyungan mencapai 120 juta kilogram sampah. Sementara 2010 sejak memaksimalkan pengolahan sampah mandiri, jumlah sampah yang dibuang ke TPA Piyungan berkurang drastis menjadi 112 juta kilogram sampah. ”Ke depannya, kami yakin dalam jumlah sampah yang dibuang ke TPA sebanyak 400 ton per hari bisa berkurang setengahnya (200 ton per hari),”ungkapnya. Meski demikian, anggota komisi C DPRD Provinsi DIY Arief Budiono menegaskan tahun ini pemprov tidak memasukan anggaran pembangunan fisik perluasan TPA Piyungan.

Anggaran yang ada hanya untuk menyusun perencanaan proyek sekitar Rp300 juta. ”Jika tahun ini saja masih perencanaan, sebenarnya sudah bisa dibilang terlambat. Katanya daya tampung TPA Piyungan hanya bertahan sampai 2013,”tandasnya. Jika merunut dari proses penganggaran perluasan TPA Piyungan, bisa saja selesai tahun 2014. Gambarannya, tahun ini dilakukan untuk perencanaan, tahun 2012 untuk pembebasan lahan, kemudian 2013 mulai pembangunan. (ridwan anshori/mn latief)



Post Date : 02 Februari 2011