[JAKARTA] Tiga target Millennium Development Goals (MDGs) di bidang lingkungan hidup pada tahun 2015, sangat diragukan bisa tercapai.
Pasalnya, kualitas lingkungan kita masih buruk dan cenderung menurun dalam lima tahun terakhir. Jika tidak ada aksi radikal dan perencanaan program kerja sama dengan berbagai pihak, kegagalan pencapaian MDGs tidak bisa disembunyikan lagi.
Kepala Departemen Penguatan Regional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, Erwin Usman, di Jakarta, Rabu (26/8), mengatakan, tanda-tanda kegagalan itu sudah dan telah ada, terlihat dari krisis dan bencana ekologi yang masih terus terjadi dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Dia mencontohkan, saat ini deforestasi masih terus terjadi, dengan laju mencapai 1,8 juta hektare per tahun. Selain itu, dari 470 daerah aliran sungai (DAS) seluas 3 juta ha, setiap tahunnya 60-65 DAS masuk dalam kondisi kritis. Faktor kebijakan pemerintah memengaruhi sukses tidaknya pencapaian MDGs. Dikatakan, pola rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) yang ada saat ini, masih mengikuti pola lama, yang ternyata tidak bisa menekan angka kerusakan lingkungan.
Dengan data tersebut, Usman mengemukakan, dari sisi lingkungan hidup, target pencapaian MDGs sangat mengkhawatirkan. Jika indikator yang dipakai adalah pengelolaan dan pemulihan daya dukung lingkungan hidup, maka target pemerintah pada tahun 2015 untuk lingkungan, akan susah sekali diwujudkan. "Dengan fakta, maraknya krisis lingkungan dan bencana ekologi saat ini, maka target pencapaian MDGs akan semakin sulit diraih," ujarnya.
Sementara itu, informasi dari situs UNDP Indonesia, mengenai target pencapaian MDGs bidang lingkungan tahun 2008, disebutkan, masih banyak persoalan yang harus diselesaikan Pemerintah Indonesia. Penyebab utama dari semua itu adalah lemahnya supremasi hukum dan kurangnya pengertian serta pengetahuan mengenai tujuan pembangunan jangka panjang, dan perlindungan biosfer.
Bantah Gagal
Staf Ahli Menteri Negara Lingkungan Hidup, bidang Teknologi dan Pembangunan Berkelanjutan, Dana A Kartakusuma, juga mengakui, terus terjadinya kerusakan lingkungan, baik dari sisi jumlah maupun kualitas. "Kami akui kualitas lingkungan terus menurun, tetapi lajunya bisa kita tekan," ujar Dana.
Dia membantah adanya penilaian target MDGs bidang lingkungan ini akan gagal total. Sebagian program juga, kata Dana, sudah sesuai dengan target 7, yakni lingkungan. [E-7]
Post Date : 28 Agustus 2009
|