SOREANG, (PR).- Penanganan masalah sampah di Kab. Bandung, tak cukup dengan janji menyingkirkan tumpukan sampah dari pinggir jalan. Janji tersebut harus dibuktikan dengan aksi nyata yang terencana dengan sokongan anggaran memadai. Untuk itu, Bupati Bandung diminta segera berkonsolidasi dengan dinas terkait untuk menetapkan program dan besaran dana.
Demikian dikatakan anggota Komisi C DPRD Kab. Bandung Gun Gun Gunawan menanggapi program 100 hari pertama pemerintahan Bupati Dadang Naser. Di hadapan wartawan, Jumat (7/1), bupati baru yang dilantik pertengahan Desember 2010 lalu tersebut, antara lain menjanjikan tak akan ada lagi sampah berserakan di pinggiran jalan di seluruh pelosok Kab. Bandung.
"Kami menghargai inisiatif bupati. Tumpukan sampah di pinggir jalan, memang menjadi permasalahan pada banyak tempat di Kab. Bandung. Namun, jangan berhenti hanya di 100 hari pertama. Harus ada program terencana yang biar pun sederhana, tetapi dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," ujar Gun Gun, Minggu (9/1).
Untuk itu, Gun Gun meminta bupati segera berkonsolidasi dengan dinas terkait, demi merancang program dan besaran dana yang dibutuhkan. Jangan sampai permasalahan kekurangan dana terus-menerus menjadi alasan kurang optimalnya penanganan sampah. "Kalau memang mau serius, ya alokasikan anggaran yang lebih besar," katanya.
Anggaran yang besar salah satunya diperlukan untuk menambah jumlah armada pengangkut sampah, yang selama ini kerap dikeluhkan. Dengan armada memadai, pengangkutan sampah tidak akan lagi tertunda-tunda. Jika benar-benar dibutuhkan, penambahan jumlah petugas di lapangan juga dapat diusulkan.
TPS Baleendah
Gun Gun secara khusus juga mendorong pemerintah, segera merealisasikan pembuatan tempat pembuangan sementara (TPS) di Baleendah, untuk menampung sampah warga di wilayah Kec. Baleendah dan Dayeuhkolot. Akibat belum adanya TPS di wilayah tersebut, pinggiran jembatan Dayeuhkolot yang melintasi Sungai Citarum setiap hari, menjadi tempat warga membuang sampah dengan volume yang cukup besar.
Selain penanganan sampah di pinggir jalan, Dadang Naser juga memprioritaskan penanganan infrastruktur jalan dalam 100 hari pertama kepemimpinannya. Banyaknya jalan yang berlubang dan membuat pengendara tidak nyaman, bahkan memicu kemacetan lalu lintas, membuatnya merasa prihatin.
"Semua lubang harus kita tutup. Tidak harus dengan aspal kualitas satu atau dibeton. Semampu kita dan masyarakat. Mari berbuat bersama-sama. Dalam 100 hari pertama pemerintahan kami, jangan lagi ada lubang di jalan," ujarnya.
Menurut Dadang, kondisi jalan yang baik amat dibutuhkan oleh masyarakat dan juga pelaku usaha di Kab. Bandung. Sekarang ini, berdasarkan data terakhir, tidak lebih dari separuh panjang jalan di Kab. Bandung yang kondisinya bagus. Jika jalan-jalan tersebut terus-menerus dalam kondisi rusak atau tidak memadai, warga dan pengusaha akan merasa tidak nyaman. "Oleh karena itulah, infrastruktur jalan pantas dijadikan prioritas," kata Dadang. (A-165)
Post Date : 10 Januari 2011
|