BANDUNG, (PR).- Perilaku dan kultur masyarakat Kota Bandung dalam membuang sampah ke sungai, masih kuat. Dengan demikian, diperlukan upaya mengubah pemikiran warga diiringi dengan penanggulangan sampah secara teknis.
Kepala Bidang Pembangunan dan Pemeliharaan Pengairan Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung Djaka Wahyu mengatakan, pembenahan sungai di Kota Bandung, khususnya Sungai Cikapundung telah berjalan sejak beberapa tahun lalu. Namun, upaya itu kurang maksimal.
"Pada awalnya, perawatan sungai dilakukan bersama sponsor. Akan tetapi, sejak tahun 2005 hingga sekarang, hanya didasarkan pada anggaran yang tersedia," ujarnya dalam rapat koordinasi di Balai Kota Bandung, Selasa (24/8).
Jaka menyebutkan, anggaran yang terbatas berpengaruh pada kinerja perawatan sungai. Bahkan, ia mengalami kesulitan untuk menjaga kebersihan sungai, karena selalu ada sampah yang dibuang ke sungai setiap hari.
Sementara upaya teknis yang terus dilakukan, antara lain pengerukan sedimentasi akibat tumpukan sampah dan peningkatan lumpur. Meski begitu, agar optimal perlu didorong partisipasi masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai.
Menurut Ketua Paguyuban Camat Kota Bandung yang juga Camat Arcamanik Iwan Setiawan, ada empat alasan yang menyebabkan warga masih membuang sampah ke sungai. Di antaranya, membuang sampah ke sungai dinilai lebih praktis dan gratis, kurangnya sarana tempat membuang sampah di sekitar sungai dan sudah menjadi budaya.
"Alasan lainnya, karena pengangkutan sampah sering terlambat. Ini jadi persoalan bagi warga. Maka, mereka memilih praktis dengan membuang sampah ke sungai," ujarnya pula.
Terkait hal itu, Kepala Bidang Operasi wilayah Bandung Utara PD Kebersihan Kota Bandung Feri Rahman menegaskan, pihaknya siap mengangkut sampah, terutama di sekitar sungai tepat waktu. "Jika ada keterlambatan, itu karena kendaraan pengangkut mengalami masalah teknis," katanya.
28 truk mogok
Menurut Feri, dari 135 unit truk pengangkut sampah, hanya 107 unit yang aktif digunakan. Sementara 28 truk lainnya mogok.
Kendati demikian, menurut dia, PD Kebersihan menjamin jumlah truk pengangkut tersebut mampu membersihkan sampah di TPS ke TPA. Ditambahkan, untuk mengangkut volume sampah Kota Bandung yang mencapai 7.500 meter kubik per hari, diperlukan sedikitnya 350 unit truk pengangkut.
"Itu berdasar perhitungan kasar. Satu truk mampu menampung 10 meter kubik sampah setiap rit, dengan jarak tempuh mencapai 100 kilometer hingga TPA Sarimukti," ucapnya.
Berdasarkan paparan Bappeda Kota Bandung, pada 2 Oktober mendatang Pemkot Bandung akan melakukan aksi simultan Sungai Bersih di sekitar Sungai Cidurian. Pemilihan lokasi itu karena Sungai Cidurian merupakan anak Sungai Cikapundung sehingga bisa simultan.
Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda menambahkan, kalangan seniman dan budayawan dinilai mampu menjadi panutan masyarakat agar perlahan mengubah perilaku buruk tersebut. Akan tetapi, diperlukan upaya yang berkelanjutan untuk mewujudkan budaya menjadi pendorong perbaikan perilaku masyarakat. (A-176)
Post Date : 25 Agustus 2010
|