|
Semarang, Kompas - Arus lalu lintas di ruas jalan Arteri Utara Kota Semarang, mulai depan Pelabuhan Tanjung Emas hingga di ujung Jalan Raya Kaligawe, macet. Kemacetan di dua jalur sepanjang lebih dari tiga kilometer itu disebabkan perempatan jalan di ujung Jalan Raya Kaligawe berlubang dan tergenang air. Lubang sedalam betis orang dewasa di atas permukaan jalan itu tidak terlihat karena tertutup air. Pengemudi yang hendak melewati perempatan penuh lubang itu harus mengemudikan kendaraannya dengan hati-hati. Mereka melewati jalan berlubang itu satu per satu sehingga menimbulkan antrean panjang dan kemacetan. Menurut Arif (33), pemilik kios minyak tanah di dekat lokasi genangan, kemacetan itu terjadi sejak Selasa. "Sudah macet dari kemarin, kalau pas jam kerja malah lebih parah lagi," katanya, Rabu (20/2). Berbagai jenis kendaraan mulai dari bus kota, angkutan kota, truk kontainer, hingga kendaraan pribadi yang menuju arah Terminal Terboyo maupun Demak hanya bisa berjalan pelan-pelan. Aris (28), sopir truk Jakarta-Kudus, mengaku membutuhkan waktu lebih dari satu jam untuk menempuh jarak tak lebih dari satu kilometer. Kemacetan semakin parah karena ada dua truk sarat muatan yang terperosok ke dalam lubang di tengah jalan dan tidak bisa bergerak. Muatan salah satu truk bahkan berjatuhan ke jalan. Salah seorang sopir truk, Muji (40), hanya bisa mondar-mandir di sekitar truknya yang terperosok tanpa bisa berbuat apa-apa. "Seharusnya jam dua saya sudah sampai di Jepara," keluhnya. Penumpang bus kota dan angkutan umum yang terjebak kemacetan terpaksa turun di tengah jalan. Wawan (31), penumpang bus kota arah Terminal Terboyo mengeluh karena menunggu terlalu lama di dalam bus. Ia memutuskan turun dan memilih berjalan kaki menuju terminal. "Macetnya parah, kalau tetap di bus sepertinya enggak akan cepat sampai. Nanti keburu malam, padahal saya mau ke Kudus," katanya. Sementara itu, setelah ditutup selama enam jam pada Selasa (19/2) akibat landas pacu tergenang air hujan setinggi 10 sentimeter, Rabu kemarin keberangkatan dan kedatangan penerbangan di Bandar Udara Ahmad Yani Semarang kembali normal. Menurut Manager Operasional PT Angkasa Pura I Bandara Ahmad Yani Suhartadi, bandara mendapat tambahan lima pompa portabel yang masing- masing dapat menyedot air dengan debit 100 liter per detik. "Untuk rencana jangka panjang, PT Angkasa Pura akan mengusahakan 50 pompa untuk bandara ini agar tidak terjadi banjir seperti kemarin," kata Hartadi. Kondisi di Stasiun Tawang juga membaik. Keberangkatan dan kedatangan kereta api mulai lancar. "Hari Rabu ini semua penumpang bisa terangkut," kata Tri Suwarno, Kepala Stasiun Kereta Api Tawang. (a09/a08) Post Date : 21 Februari 2008 |