|
BEKASI - Perbaikan tanggul Sungai Citarum yang saat ini terancam jebol masih harus menunggu keputusan dari Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil). Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Pemerintah Kabupaten Bekasi, Atmadjaja, mengatakan hal itu, Rabu (25/2) siang. Ia mengakui, saat ini kondisi tanggul yang menghubungkan Waduk Jatiluhur hingga ke Laut Jawa yang melintasi Kecamatan Pabayuran dan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, memang sangat memprihatinkan. Ia sudah bertemu Menkimpraswil, Ir Soenarno, untuk membicarakannya. "Beliau setuju untuk segera melaksanakan proyek perbaikan pada beberapa titik tanggul yang dinilai sudah sangat rawan kondisinya, tapi harus menunggu pembuatan rancangan hingga proses administrasi proyek, seperti hal teknis, juga tender penunjukan pelaksana proyek. Jadi ma-sih butuh waktu," kata Atmadjaja. Kontruksi Sungai Citarum, menurut Atmadjaja, memang tidak layak lagi. Tanggul itu hanya terbuat dari gundukan tanah setebal 5 meter dan tinggi 3 meter. Padahal, lebar Citarum mencapai 180 meter dengan kedalaman hampir 30 meter. Karena itu kontruksi yang ada sebenarnya tidak layak karena tidak mampu lagi menahan derasnya arus. Ketebalan tanggul pun kini berkurang akitar kuatnya erosi. Tercatat kini sepanjang 200 meter tanggul yang melewati Kampung Cabang, Jayasakti, Kecamatan Muara Gembong, lebar tanggul sudah berkurang tinggal 50 cm. Hal yang sama juga terjadi sepanjang 125 meter di Desa Setia Laksana, Kecamatan Muara Gembong. Warga sangat berharap agar proyek perbaikan segera dilaksanakan, mengingat kondisi tanggul sudah sangat memprihatinkan, apalagi pada musim hujan saat ini. Arus air yang sangat deras mempercepat proses erosi. "Karena itu kami berharap segera ada perbaikan," kata Camat Muara Gembong, Muharom, Rabu (25/2) siang. (B-14) Post Date : 26 Februari 2004 |