|
JAKARTA(SINDO) – Perbaikan drainase untuk mengatasi titik genangan di wilayah Jakarta dikebut. Hal itu dilakukan agar target penyelesaian 33 titik genangan tahun ini terealisasi. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Peralatan dan Perbekalan Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta Rifig Abdullah mengatakan, percepatan perbaikan drainase tersebut untuk menghilangkan genangan di sejumlah ruas jalan.Menurut Rifig,genangan terjadi karena drainase tak berfungsi maksimal akibat banyak sampah dan sedimen. Untuk pengerukan sampah dilakukan secara manual,sedangkan sedimen disedot menggunakan mesin blower. ” Ada drainase yang fungsinya cuma 10%,jadi memang sudah tidak maksimal,” kata Rifig kepada wartawan kemarin. Dia mengungkapkan, hujan yang turun setiap hari membuat pengerjaan drainase terkendala. Karena itu, setiap cuaca cerah pengerjaan perbaikan dikebut. Bahkan, pada hari Sabtu-Minggu pengerjaan drainase tetap dilakukan. ”Pengerjaan sengaja tidak diliburkan agar bisa tepat waktu, karena beberapa waktu lalu pengerjaannya terkendala hujan,”paparnya. Agar target perbaikan drainase tercapai,pengerjaannya dilakukan secara paralel antara satu titik dengan titik lainnya.Saat ini,sudah sembilan drainase yang sudah diperbaiki, yakni di Rawamangun, Kebon Nanas, Kampus Institut Bisnis Nusantara Jalan DI Panjaitan, Permunas Sata Taruna,Kantor Wika Jalan DI Panjaitan, depan Kodam, Cawang Kompor, Perempatan Rasuna Said,dan depan Balai Kartini. Sedangkan yang masih dalam proses pengerjaan yakni depan Crown Plaza,Hotel Ibis Slipi,depan Bioskop Megaria Cikini,perempatan Duren Tiga, perempatan Melawai I, dan underpass Pasar Minggu. Sementara itu, pengerjaan tiga crossing di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat ditargetkan selesai dalam dua bulan ke depan. PT Jaya Konstruksi sebagai pemenang tender ditargetkan menyelesaikan proyek senilai Rp40 miliar tersebut sebelum pertengahan Desember. Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air Dinas PU DKI Jakarta Tarjuki mengatakan,pengerjaan crossingdrainase,yaitu dengan menambah drainase baru yang akan memotong Jalan Thamrin,dari Jalan Wahid Hasyim,Jalan Sabang, Jalan Agus Salim menuju Kali Cideng. Menurut dia, drainase lama yang berukuran kecil terletak di tengah-tengah antara pusat perbelanjaan Sarinah dan Djakarta Theatre,Jalan Wahid Hasyim. Drainase tersebut tidak bisa menampung volume air saat hujan turun. Akibat hal ini, di kawasan tersebut selalu tergenang. Dinas PU menambah dua unit drainase di sisi kanan dan kiri drainase lama. Kemudian satu unit drainase lagi akan diletakkan di Jalan Sunda. Drainase tersebut dibuat dengan ukuran 3x4 meter. ”Drainase baru ukurannya diperlebar, supaya kalau dibersihkan, orang bisa masuk ke dalamnya,”ujar Tarjuki. Kepala Suku Dinas PU Tata Air JakartaPusat AgusPriyonomenambahkan, untuk menyelesaikan genangan dilakukan melalui percepatan revitalisasi saluran.Langkah yang dilakukan, yakni mengeruk sampah dan lumpur dalam saluran, melakukan pelebaran tali air,mulut air,serta melakukan crossing. Hal itu untuk mempercepat air mengalir hingga ke saluran besar. Sehingga ketika hujan deras mengguyur, air tidak meluap dari saluran, dan genangan yang berada di jalan raya atau pemukiman bisa cepat masuk saluran dan tidak harus antre lama. ”Setiap hari petugas dari Suku Dinas PU Tata Air Jakarta Pusat selalu siap bergerak untuk mengatasi drainase yang menyebabkan genangan air.Biasanya selalu ada banyak sampah di drainase tersebut,”ujarnya. Untuk kawasan Jakarta Pusat ada 37 titik perbaikan saluran hingga tahun 2012. Pihaknya melakukan penyaringan ketat dalam menentukan rekanan sehingga diharapkan pengerjaan perbaikan berkualitas dan tidak hanya kejar target. Selain melakukan revitalisasi saluran, dilakukan juga crossing untuk membagi air yang mengalir dalam satu saluran bisa disodet ke saluran terdekat. Crossing dilakukan lantaran banyak di antara drainase saat pertama kali dibangun tidak mempertimbangkan perkembangan Jakarta yang sangat pesat, baik jumlah bangunan maupun jumlah penduduk. ”Praktis, banyak saluran sudah tidak memadai lagi untuk saat ini.Apalagi, intensitas hujan bertambah deras.Dengan penyodetan saluran, beban air bisa dibagi antarsaluran,” bebernya. Crossingdrainase Jalan Thamrin diharapkan dapat menghilangkan genangan air di kawasan Jalan Wahid Hasyim, Sarinah, Sabang, Agus Salim, Jaksa, Sunda, dan sekitarThamrin. Namun,drainase tersebut tidak bisa menghilangkan genangan air di kawasan dalam Monumen Nasional (Monas).Pasalnya, penanganan banjir di Monas terbagi tiga,yaitu bagian timur masuk sistem Sungai Ciliwung, bagian barat masuk sistem Kali Cideng, dan utara masuk sistem Waduk Pluit. (ahmad baidowi) Post Date : 21 Oktober 2010 |