|
Jakarta, Kompas - Untuk mengatasi genangan dan banjir yang selalu muncul pada musim hujan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Jumat (26/10), memperbaiki saluran air mikro dan makro secara serentak di berbagai wilayah DKI Jakarta. Perbaikan itu direncanakan selesai sebelum puncak musim hujan, Januari dan Februari 2008. Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Wishnu Subagyo Yusuf, di Jakarta Pusat, mengatakan, perbaikan saluran air, seperti di kawasan Cikini, RP Suroso, Sam Ratulangi, dan Jalan Daan Mogot, dilakukan untuk menambah daya tampung saluran saat hujan. Perbaikan dilakukan karena daya tampung saluran air di kawasan itu terbatas. Perbaikan dilakukan dengan memperbaiki bangunan saluran yang rusak supaya aliran air lebih lancar. Selain itu, sampah dan tanah yang menyumbat juga dibersihkan. Saluran dan pompa Menurut pemantauan Kompas kemarin, upaya untuk mengantisipasi banjir juga tampak marak di sejumlah wilayah di Jakarta. Pekerjaan infrastruktur pengendali banjir, seperti perbaikan pompa air yang rusak, pengerukan saluran, dan pembangunan turap, digiatkan di beberapa daerah rawan banjir atau pernah terendam banjir pada musim hujan lalu. Di Jakarta Pusat antisipasi menghadapi banjir terus dikebut. Pemerintah Kota Jakarta Pusat menyiapkan pompa-pompa di beberapa lokasi rawan banjir, mengiringi proyek normalisasi sungai dan saluran air. Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Pusat Budiadi menyatakan, pompa air telah disiapkan di antara Kali Item dan Kali Sentiong serta di Petamburan di bantaran Banjir Kanal Barat, di kawasan Jatipinggir. Di kawasan ini tersedia empat pompa dengan daya sedot 1 meter kubik per detik. "Selain itu, sudah tersedia enam pompa berkapasitas 6,7 meter kubik per detik di antara Kali Krukut Bawah dan Cideng. Pompa ini mampu berfungsi secara otomatis. Diharapkan banjir di kawasan tersebut dapat diatasi secara lebih cepat," kata Budiadi. Ke kawasan hulu Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menyatakan akan mengarahkan pembangunan infrastruktur pengendali banjir ke kawasan hulu dari 13 sungai yang mengairi Jakarta dan sekitarnya. Dia mengatakan, pembangunan sarana pengendali banjir di kawasan hilir makin sulit dilakukan. "Pembangunan infrastruktur akan dibangun di kawasan sebelah selatan Jakarta, seperti pembangunan embung dan situ-situ penampung air. Tahun ini kami merevitalisasi sekitar enam embung untuk menghadapi potensi banjir menjelang akhir 2007 atau awal 2008," ujar Djoko Kirmanto di Jakarta. Direktur Sungai Danau dan Waduk Departemen PU Widagdo mengatakan, tahun 2007 ini, Pintu Air Karet di Banjir Kanal Barat akan ditingggikan untuk mengoptimalkan pengendalian banjir di Jakarta bagian barat, pusat, dan utara. Menurut Kepala Bidang Informasi Klimatologi dan Kualitas Udara Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Endro Santoso, wilayah Jakarta sebelah selatan sudah masuk musim hujan sejak pertengahan Oktober. Masyarakat diminta waspada karena sering terjadi perubahan alam secara tiba-tiba. Pihak Polda Metro Jaya bersama instansi terkait sudah menyiapkan antisipasi kemacetan akibat banjir, antara lain menyiapkan jalur alternatif dadakan, pelayanan dan pemutakhiran informasi lebih lengkap melalui traffic management control, pemasangan rambu peringatan jebakan banjir di sejumlah jalur jalan rawan banjir, serta sistem buka tutup arus lalu lintas lebih dini. Hal itu dikemukakan Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Adang Firman, Wakil Direktur Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar F Santya Budi, serta Kepala Subdirektorat Pendidikan dan Rekayasa Ajun Komisaris Besar Chrysnanda yang dihubungi terpisah. (eca/cal/ong/nel/ryo/win) Post Date : 27 Oktober 2007 |