|
Padatnya pemukiman dan kondisi sanitasi lingkungan yang buruk serta buangan air limbah yang langsung dibuang ke badan air tanpa proses pengolahan telah menyebabkan pencemaran sungai-sungai yang ada di Jakarta. Sumber pencemar utama kota Jakarta adalah air limbah domestik ( 80%), sedangkan air limbah industri hanya memberikan kontribusi sebesar 20%. Salah satu cara untuk mengolah air limbah domestik adalah dengan proses biofilter tercelup (Submerged biofilter). Penelitian ini dilakukan untuk mengolah air limbah domestik sehingga aman terhadap lingkungan; mengetahui pengaruh variasi waktu tinggal dan rasio resirkulasi terhadap efisiensi pengolahan air limbah domestik menggunakan biofilter tercelup dengan media bioball secara aerob melalui parameter BOD, COD, Ammonia, dan Total Suspended Solid (TSS). Sampel yang digunakan adalah air limbah domestik yang berasal dari salah satu inlet waduk Setiabudi Jakarta Selatan. Dari hasil penelitian didapatkan waktu tinggal terpendek adalah 6 jam dengan nilai efisiensi COD sebesar 78,42%, BOD sebesar 79,41%, ammonia sebesar 61,41%, TSS sebesar 82,06%. Selain itu rasio resirkulasi yang paling efektif adalah 0,5Q. Dengan rasio resirkulasi 0,5Q, efisiensi penghilangan COD sebesar 82,42%, BOD sebesar 83,11%, TSS sebesar 83,38% dan ammonia sebesar 78,45%. Efluen hasil pengolahan air limbah domestik dengan menggunakan reaktor biofilter tercelup dengan media bioball secara aerob sudah aman bila dibuang ke badan air karena sudah sesuai dengan baku mutu untuk air limbah domestik berdasarkan PerGub DKI Jakarta No. 122 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Air Limbah Domestik di Provinsi DKI Jakarta. Pustaka ini tersedia di Perpustakaan Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Telp. 024-76480678 (Ibu SRI)
Post Date : 07 Januari 2009 |