|
TANGERANG -- Produksi air Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Benteng Kota Tangerang kemarin terganggu. Hal itu disebabkan oleh bocornya dua pintu Bendung Pintu Sepuluh di Sungai Cisadane, Tangerang. Akibatnya, 15 ribu pelanggan di wilayah itu mengalami krisis air. "Kami baru tahu pintu bendung bocor setelah kami cek pukul 3 dini hari tadi," kata juru bicara PDAM Tirta Benteng, Indra Wawan Setyawan, kepada Tempo. Indra mengatakan, dengan adanya kebocoran pada pintu bendungan, air tidak bisa masuk ke bak penampung untuk diproduksi. "Airnya keluar terus, tak dapat ditampung," ujarnya. Setiap hari perusahaan air minum Tirta Benteng memiliki kapasitas produksi air 380 per liter per detik. Namun, karena air di bak penampung nyaris tidak ada, perusahaan ini hanya mampu mengolah 60 liter air per detik. "Air itu untuk dialirkan ke Bandara Soekarno-Hatta. Itu diprioritaskan mengingat bandara obyek vital internasional," ujar Indra. Sebagai antisipasinya, perusahaan air minum ini mengalirkan air cadangan 4 tangki, yang masing-masing berisi 4.000 liter air, kepada ribuan pelanggannya secara bergiliran. "Terpaksa kami gilir, dicukup-cukupkan untuk hari ini," kata Indra. Dengan bocornya pintu bendung, perusahaan air minum Tirta Benteng mengalami kerugian karena tidak bisa memproduksi air untuk sementara. Jika pintu bendungan tidak segera diperbaiki, menurut Indra, produksi air bisa sangat terganggu. Sebab, air baku diambil dari Sungai Cisadane. AYU CIPTA Post Date : 24 November 2007 |