|
MAJALENGKA -- Musim kemarau tahun ini telah mengakibatkan peningkatan penderita diare di Kabupaten Majalengka. Selama Juli 2006, tercatat ada 2.500 penderita penyakit yang disebabkan bakteri E-coli tersebut. Meski demikian, pemda setempat belum menetapkan kejadian ini sebagai kejadian luar biasa (KLB). ''Jumlah penderita Diare pada Juli ini memang meningkat dibandingkan bulan-bulan sebelumnya,'' ujar Kepala Bidang Penanggulangan Pencegahan Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Majalengka, Asep Suandi, saat dihubungi melalui telepon selularnya, Ahad (6/8). Asep menjelaskan, penderita diare tersebut tersebar secara merata di 23 kecamatan yang ada di Kabupaten Majalengka. Namun, sambung dia, jumlah penderita diare yang terbanyak berada di Kecamatan Kertajati dan Ligung. Menurut dia, penderita diare di kedua kecamatan itu mencapai lebih dari 300 kasus. Asep menuturkan, meski penderita diare mengalami peningkatan, namun hingga saat ini belum ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB). Pasalnya, kata Asep , penetapan KLB baru dapat dilakukan bila angka penderita diare sudah mencapai lebih dari 4.000 orang. Ketika disinggung mengenai penyebab meningkatnya jumlah penderita diare, Asep menerangkan, salah satunya adalah musim kemarau. Menurut dia, musim kemarau mengakibatkan berkurangnya pasokan air bersih ke rumah-rumah penduduk. ''Musim kemarau juga mengakibatkan udara menjadi kering dan berdebu. Bila masyarakat tidak menerapkan pola hidup sehat, maka penyakit ini akan dengan mudah terjangkit,'' kata Asep. Karena itu, sambung Asep, saat ini, pihaknya tengah menggiatkan berbagai penyuluhan kepada masyarakat agar tetap menjaga kebersihan terutama makanan dan minuman. Hal ini, kata dia, perlu dilakukan karena kesadaran masyarakat untuk menggunakan air bersih dan menjaga lingkungannya, terutama di pedesaan, masih sangat rendah ''Tentunya, untuk mengatasi permasalahan ini, harus juga melibatkan unsur aparat pemerintahan desa dan masyarakatnya,'' katanya. Selain itu, obat oralit juga telah didistribusikan dalam jumlah cukup banyak di 29 puskesmas yang tersebar di Kabupaten Majalengka. ''Kami pun mengimbau kepada warga agar membawa penderita diare ke puskesmas atau rumah sakit dalam waktu secepatnya. Karena, bila terlambat mendapat pertolongan, maka bisa mengakibatkan penderita kehilangan cairan dan meninggal dunia,''kata Asep menegaskan. lis Post Date : 07 Agustus 2006 |