Jakarta, Kompas - Proyek penataan dan penurapan Kanal Barat sampai Januari 2010 belum selesai. Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Pitoyo Subandrio mengatakan, proyek penataan Kanal Barat terkendala masalah sosial, yaitu pembebasan lahan dan penertiban permukiman liar di tepi bantaran kanal.
”Penataan Kanal Barat sepanjang 18,5 kilometer, meliputi pembersihan kanal, menambah ketinggian dinding turap 1,2 meter, dan menertibkan bantaran. Saat ini, penambahan tinggi dinding turap sudah 90 persen dilakukan, sementara penataan bantaran di beberapa tempat memang terkendara masalah sosial,” kata Pitoyo, Jumat (15/1).
Saat menyusuri Kanal Barat, Jumat, pengerjaan peninggian turap dan merapikan bantaran belum terealisasi sesuai rencana. Kondisi itu terlihat di antaranya di Pintu Air Manggarai dan Pintu Air Karet. Dari Pintu Air Karet menuju Stasiun Tanah Abang, seperti di Kelurahan Kebon Melati, Jakarta Pusat, ada dinding turap yang belum terbangun.
”Tidak tahu kenapa, tetapi memang dinding pembatas kanal di sini dibiarkan bolong sejak beberapa bulan lalu,” kata Darto (49), pemulung ban bekas penghuni rumah bedeng di pinggir rel Kebon Melati yang berhadapan langsung dengan Kanal Barat.
Dinding proyek BKB yang dibiarkan bolong itu lebih kurang sepanjang 10 meter. Kondisi ini dimanfaatkan para penghuni rel membuka warung, gudang barang bekas, hingga akses buang hajat langsung ke kanal.
”Kalau air naik saat hujan terus-menerus dan Pintu Air Karet dibuka, biasanya air juga meluap ke sini,” kata Darto.
Genangan
Dari Kebon Melati hingga Jatipulo, Tambora, Jembatan Tiga, Penjaringan, hingga kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), pengerjaan penurapan sebenarnya relatif sudah berjalan baik. Namun, pembangunan akses jalan beton tepat di sisi bantaran rata-rata tidak dilengkapi saluran pembuangan air memadai. Akibatnya, genangan kerap terjadi setiap hujan turun. Air juga mengalir ke permukiman yang terletak satu-dua meter di bawah dinding turap, seperti di kawasan Jatipulo dan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, serta Pluit, Jakarta Utara.
Selain itu, belum semua sisi kanal tergarap proyek. Di Penjaringan, Jakarta Utara, misalnya, ada kompleks bangunan apartemen yang menjorok hingga ke badan kanal. Tepat di seberang kompleks apartemen tersebut, alat berat dari Departemen Pekerjaan Umum tengah bekerja meninggikan dinding turap.
Pitoyo menambahkan, terbentur berbagai masalah tersebut, proyek peninggian turap dan penertiban bantaran Kanal Barat memang baru sampai kawasan PIK. ”Dari PIK hingga ke muaranya di laut belum tergarap,” katanya. (NEL/ART)
Post Date : 18 Januari 2010
|