|
JAKARTA (SINDO) Proyek Instalasi Penjernihan Air (IPA) di Waduk Papanggo, Jakarta Utara yang menelan dana Rp100 juta, terbilang mubazir karena air yang dihasilkan belum memenuhi standar baku mutu layak minum. Akibatnya, instalasi tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan air minum di wilayah tersebut. Menurut pengelola Rojadi, alat IPA di lokasi ini memang dapat menjernihkan air, tetapi hasil penyulingan air belum dapat dikategorikan layak minum karena masih terasa payau. Warga belum dapat menikmati hasilnya. Padahal, di wilayah ini warga sangat kesulitan air bersih karena air dari pipa Palyja kerap tidak mengalir, kata Rojadi, kemarin. Menurutnya, IPA tersebut telah mempunyai empat operator penjernihan air. Namun, agar air yang dihasilkan tersebut masuk kategori layak minum, diperlukan beberapa tambahan alat seharga Rp300 juta. Kepala BPLHD Jakut Iswardi Mudahan menyatakan, air di waduk tersebut mengandung kadar garam yang tinggi sehingga alat yang ada belum mampu menyuling garam tersebut. Namun menurutnya, air hasil IPA tersebut sudah jernih dan bebas dari pencemaran. Memang belum dapat diminum tapi air tersebut bisa untuk keperluan seperti mandi dan cuci, katanya. Untuk memperoleh air yang layak minum, Iswardi berharap BPLHD DKI Jakarta turun tangan untuk membantu mempercepat pengadaan peralatan tambahan. Yang bertanggung jawab untuk tambahan peralatan itu pusat, sehingga saya harap dewan kelurahan serta kelurahan secepatnya mengirimkan surat permohonan pengadaan peralatan keBPLHD DKI, paparnya. (CR-02) Post Date : 20 November 2007 |