|
SALATIGA - Buldoser dan hydrolic excavator (begu) pengadaan Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Kota Salatiga, mulai dioperasikan penggunaannya oleh Wali Kota Salatiga Totok Mintarto di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Dusun Ngronggo, Kecamatan Argomulyo Salatiga, Rabu (31/8) pagi. Dengan adanya kedua alat berat tersebut, sistem sanitasi landfill akan lebih efektif diterapkan di TPA Ngronggo, sehingga dapat mengurangi dampak polusi udara. Sebelumnya, sampah hanya ditumpuk dengan sistem open dumping. Proses sanitasi landfill yang akan diterapkan dalam pengelolaan sampah buangan warga Kota Salatiga tersebut adalah dengan cara membuat lubang dengan menggali tanah terlebih dulu dengan menggunakan begu. Selanjutnya, timbunan sampah dimasukkan ke dalam lubang dengan menggunakan buldoser lalu ditutup. Cara itu bisa dilakukan dengan bertingkat, sehingga untuk jangka panjang, lahan di atasnya masih dapat dipergunakan. Sementara untuk menghindari penumpukan gas metan, akan dibuat lubang angin di beberapa titik penimbunan. Totok Mintarto mengatakan, setelah adanya peralatan tersebut dirinya berharap agar kompleksitas permasalahan sampah dapat diselesaikan dengan sistem pengelola lingkungan yang benar. Selain itu, kata dia, diharapkan pula agar pemanfaatan lahan TPA Ngronggo dapat dilakukan secara optimal pula untuk mengelola sampah. ''Dari sekitar 5,3 hektar lahan TPA, baru sekitar 3,3 hektar tanah yang telah dipakai, atau masih tersisa dua hektar belum terpakai,'' terang Totok. Dia juga berpesan agar peralatan berat senilai Rp 3,276 miliar yang dibeli dengan dana APBD 2005 tersebut dapat dipelihara dengan baik, sehingga dapat dimanfaatkan dan digunakan untuk waktu yang lebih panjang. Kepala DPLH Drs Adi Suprapto MSi menjelaskan, adanya peralatan tersebut setidaknya dapat mengurangi biaya tinggi, karena selama ini untuk mengelola sampah, Pemkot harus menyewa sebuah buldoser dengan biaya Rp 150.000/jam. Menurutnya, jika dikalkulasikan, lebih menguntungkan membeli daripada menyewanya. Di sisi lain, imbuhnya, adanya alat berat untuk mengelola sampah, setidaknya bisa menambah poin bagi Kota Salatiga dalam penilaian kota bersih agar mendapatkan penghargaan adipura. Berbeda dengan daerah lain yang telah memiliki peralatan berat untuk mengelola sampah. (H2-60d) Post Date : 01 September 2005 |