|
SEMENTARA, gelombang pasang yang melanda beberapa kawasan di Sumbar mulai mereda. Saat ini terdapat 2.440 pengungsi yang berada di tenda pengungsian, di bangunan sekolah serta ditampung di rumah masyarakat. Namun, nasib pengungsi sejak diterjang gelombang pasang Kamis (17/5) mulai memprihatinkan. Pantauan wartawan di Pasie Sabalah, Kelurahan Pasie Nan Tigo, Padang, warga mengeluhkan bantuan tidak merata. Bahkan warga mulai mengalami krisis air bersih, karena umumnya sumur warga sudah tertimbun pasir. Selama hampir tiga hari, warga terpaksa menyaring air sumur yang telah bercampur dengan air laut untuk bisa digunakan. Selain itu, krisis air bersih dan minimnya bantuan, warga meminta tenda-tenda pengungsian. Warga terpaksa membangun tenda pengungsi sendiri untuk ditempati, karena tenda yang disediakan terbatas. Salah seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya mengungkapkan terpaksa membangun tenda sendiri. Karena tidak memungkinkan untuk tinggal di rumah masyarakat lainnya. Sedangkan, bantuan tenda darurat terbatas. Beberapa warga juga terlihat mengumpulkan puing-puing bangunan mereka untuk bisa ditempati. Padahal, pemerintah daerah berjanji untuk segera melakukan relokasi. Jika warga terlalu lama di relokasi kemungkinan warga akan kembali membangun rumah di kawasan itu. Data sementara Satuan Koordinasi Pelaksana Penanganan Bencana (Satkorlak) Sumbar mencatat, kawasan Kota Padang dan Pasaman Barat terdapat paling banyak kerusakan. Di Kota Padang tercatat 1.140 orang pengungsi, sedangkan di Pasaman Barat terdapat 1.005 pengungsi. Daerah lain yang juga terkena hantaman gelombang besar yang mencapai 3 meter tersebut yakni Kota Pariaman dengan 60 pengungsi, Padangpariaman dengan 89 pengungsi dan di Agam terdapat 146 pengungsi. Gelombang tersebut mengakibatkan sebanyak 242 rumah mengalami rusak berat, 227 rusak sedang dan 879 mengalami kerusakan ringan. Pengungsi di Carita, Tasikmalaya, Jabar, juga menderita. Angin alun yang dikenal masyarakat pesisir pantai Garut selatan sebagai badai guntur yang mengakibatkan air laut pantai selatan pasang, telah memporakporandakan 143 bangunan. Dampaknya sekitar 386 warga terpaksa mengungsi. (jpnn) Post Date : 21 Mei 2007 |