|
BANDUNG BARAT – Instalasi air bersih dan sanitasi di Kampung Cikadu, Desa Nyenang, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat (KBB), belum bisa digunakan. Proyek bantuan pemerintah Belanda dengan dana hibah sebesar 75.000 euro ini berada di atas lahan milik pribadi. Dengan begitu,instalasi ini belum memiliki sumber air sendiri. “Kalau bangunan sudah lebih dari 40%, tapi kalau nanti sudah selesai tapi sumber airnya belum dibebaskan maka sarana prasarana air bersih ini tidak akan bisa dipakai,” ujar Kepala Desa Nyenang Rukiman, Senin(26/3). Menurut dia,mata air Ciburial yang akan dijadikan sumber air sarana tersebut berada di sebuah lahan milik warga Desa Jatimekar. Sebelum ada proyek ini,warga pemilik lahan membebaskan warga Desa Nyenang dan Desa Jatimekar untuk mengambil air dari mata air tersebut. Namun karena nantinya akan dibuat paralon yang mengalirkan air dari tempat ini ke Desa Nyenang, pemilik lahan meminta agar lahannya dibeli atau dibebaskan. Sejauh ini 250 dari 1.527 warga Desa Nyenang memanfaatkan sarana air bersih peninggalan dari proyek pembangunan saat masih bergabung dengan Kabupaten Bandung pada 2004. Saat itu, Pemkab Bandung membeli sebuah mata air seharga Rp6,5 juta untuk dijadikan sumber air sarana yang kini dikelola BUMDes.Sementara untuk mata air yang sekarang jaraknya sekitar dua kilometer ke proyek pembangunan instalasi, sehingga harga pembebasan lahannya bisa mencapai Rp30 juta.“Proyek ini dikerjakan pada 13 Maret 2012 dan ditargetkan rampung bulan Mei.Rencananya,warga yang akan menggunakan fasilitas ini harus membayar sesuai volume air yang ditunjukkan alat pengukur yang akan dipasang pada setiap rumahnya,” tutur dia. Seperti diketahui, perusahaan air minum Water Maschapaij Drenthe (WMD) Belanda memberikan bantuan instalasi air bersih di Kampung Nyenang, RT 01/04,Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat pada Jumat (27/1). Bantuan ini untuk membantu sekitar 250 kepala keluarga (KK) di Kampung Nyenang yang total dari 5.700 jiwa sekitar 1.500 KK-nya belum mendapatkan fasilitas air bersih. Penyerahan bantuan dan peletakan batu pertama pembangunan instalasi air saat itu, dilakukan langsung Gubernur Provinsi Drenthe Belanda Jacques Tichelaar, Deputi Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) Dedy S Priatna,dan Bupati Bandung Barat Abubakar. Bantuan ini difasilitasi oleh Bappenas yang prosesnya sudah dirintis dari satu tahun lalu dengan tujuan meningkatkan pelayanan air bersih di KBB yang saat ini baru ter-cover jaringan air pedesaan 26% dan air perkotaan (PDAM) 16%. adi haryanto Post Date : 28 Maret 2012 |