|
SURABAYA (SINDO) Pemerintah terus mencari solusi masalah sampah di kota besar. Salah satunya adalah rencana pengolahan sampah terpadu yang kini sedang dibahas bersama antara Pemprov Jatim dan DPRD Jatim, serta Sidoarjo, Gresik, dan Mojokerto. Kita tidak ingin masalah sampah di Jatim seperti yang terjadi di Bekasi, terang anggota Komisi D, Suyoto, usai rapat dengan Dinas Kimpraswil, kemarin. Dia membandingkan, Provinsi DKI Jakarta menyiapkan anggaran Rp650 miliar untuk sampah. Dia mengatakan, dari data yang ada, kota-kota tersebut mempunyai produk sampah cukup besar.Surabaya misalnya, produksi sampahnya 9.00 meter kubik per hari. Kab Gresik produksi sampahnya 3.00 meter kubik per hari,dan Kab Sidoarjo 2.00 meter kubik per hari Menurutnya, rapat ini digelar untuk mencari pemecahan problem sampah yang selama ini menjadi momok kota besar, terutama Surabaya. Dia mengatakan, sampah-sampah yang menggunung di beberapa tempat penampungan akhir (TPA), ternyata tak cukup dikelola lokal masing-masing daerah. Dari pengolahan sampah dengan metode dihilangkan, digunakan kembali, dan dikurangi, ternyata masih ada sampah yang tersisa. Dan itu tidak bisa diolah secara lokal karena mahalnya harga, tandasnya. Untuk itu, ada rencana membuat pengolahan sampah terpadu di beberapa zona di Jatim. Di antaranya Kota/Kab Malang dan batu, Kota/Kab Madiun, Kota/Kab Kediri, Kota/Kab Blitar,Kota/Kab Mojokerto, dan Kota/Kab Probolinggo. Sejauh ini kita telah mematangkan konsep program tersebut,tuturnya. Ketua Fraksi PAN ini mengatakan, program pengolahan sampah terpadu Jatim yang sudah dirintis lima tahun lalu nanti rencananya berlokasi di Kec.Wringinanom, Gresik. Diharapkan, dengan pengolahan sampah terpadu ini, bisa menghemat biaya. (masdarul kh) Post Date : 09 Januari 2007 |