Pengolahan Sampah di Tiap Kotamadya

Sumber:Republika - 27 Oktober 2005
Kategori:Sampah Jakarta
JAKARTA -- Dengan berkurangnya kapasitas TPA Bantargebang, Dinas Kebersihan DKI berencana membangun empat instalasi pengolah sampah di tingkat kotamadya. Beban TPA Bantargebang saat ini mencapai 6 ribu ton sampah per hari dan kapasitasnya akan dikurangi.

"Pembangunannya secara berjenjang, mungkin memakan waktu 10 tahun hingga terbangun semuanya," kata Kepala Dinas Kebersihan Rama Budi, Rabu (26/10). Pengurangan kapasitas TPA Bantargebang dengan cara dengan membangun instalasi TPST tingkat kotamadya.

Instalasi pengolahan sampah tersebut akan dibangun di Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur. Untuk wilayah Jakarta Pusat, karena keterbatasan lahan tidak akan dibangun instalasi pengolahan sampah. Menurut Rama, instalasi tingkat kotamadya tersebut bukan untuk menggantikan TPA Bantargebang, tetapi hanya meringankan beban karena semakin lama kapasitas TPA Bantargebang akan makin menurun.

Konsep yang akan dibangun untuk instalasi tingkat kotamadya tersebut adalah "waste to energy", yaitu sampah yang datang langsung diolah menjadi energi listrik. "Jadi tidak akan mengganggu lingkungan karena sampah datang dalam truk kontainer tertutup lalu langsung diolah sehingga tidak sempat ada tumpukan sampah," kata Rama Budi.

Pengolahan sampah dengan teknologi tinggi tersebut menyebabkan lahan yang diperlukan relatif tidak luas, hanya 5 hingga 10 hektar untuk tiap instalasi dengan kapasitas olah masing-masing sekitar 1.000 ton per hari. Teknologi "waste to energy" yang akan digunakan terdiri dari berbagai jenis seperti efficient incenerasi, bio gasifikasi, dan ETAD.

Mengantisipasi kegagalan pengolahan sampah dengan teknologi baru ini, nantinya dinas kebersihan DKI tidak akan menggunakan satu teknologi saja. "Soalnya kalau gagal, bisa payah," katanya. Tempat pengolahan sampah tingkat kotamadya tersebut akan mempersingkat pengangkutan sampah dari sumber hingga hanya sekitar 10 km. "Bandingkan dengan TPA Bantargebang, perjalanan sampah ke sana jaraknya 50 km," katanya.

Selama ini, menurut Rama Budi sudah ada 153 proposal swasta yang ingin bekerjasama dengan Pemprov untuk menangani sampah ibukota. Namun tim yang melakukan penilaian hanya menemukan tiga investor yang benar-benar berminat. Rama mengklaim pihaknya sudah memberikan syarat-syarat bagi calon investor. (c31 )

Post Date : 27 Oktober 2005