Untuk mengolah limbah cair, tidak perlu lagi ruang khusus yang makan tempat. Sebab kini telah ada instalasi pengolah limbah (ipal) yang lebih hemat biaya dan tempat, ciptaan Anto Tri Sugiarto. Selain itu, ipal ini juga mudah dipindah-pindahkan karena berupa peralatan dalam boks beroda dua yang bisa ditarik dengan mobil.
Cara kerja ipal ini menggunakan teknologi plasma atau gas terionisasi. Alat ini tersusun dalam tiga tabung utama: oksidasi, koagulasi sedimen, dan filtrasi. Air limbah disedot ke tabung oksidasi. Di sini, semua zat organik dioksidasi sehingga terurai menjadi gas.
Sementara itu, semua zat anorganik masuk ke tabung koagulasi sedimen yang berisi tawas, lalu mengendap. Airnya mengalir masuk ke tabung filtrasi berisi filter karbon yang bermanfaat menyerap semua zat polutan. Seluruh proses ini lalu menghasilkan air bersih.
Ada beberapa kelebihan alat yang telah dipatenkan di kantor paten Jepang ini. Bukan hanya tidak makan tempat dan hemat biaya, melainkan juga punya nilai ekonomis. Sebab hasil akhirnya berupa air bersih siap minum setara dengan air mineral. Ini dimungkinkan karena teknologi plasma yang dipakai dalam alat ini sanggup membasmi bakteri dan menetralkan zat kimia berbahaya.
Selain itu, pengoperasiannya tergolong murah dan mudah. Untuk mengolah satu meter kubik limbah cair, hanya diperlukan listrik dengan daya 300 watt. Erwin Y. Salim
Inovator: Anto Tri Sugiarto Pendidikan: S-3 University of Gunma, Jepang Pekerjaan: Peneliti P2KIM Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Mulai Dikembangkan: Tahun 2003
Post Date : 19 Agustus 2009
|