Pengolah Air Limbah untuk Atasi Kekeringan

Sumber:Pikiran Rakyat - 11 Mei 2010
Kategori:Air Minum

NGAMPRAH, (PR).- Menghadapi musim kemarau, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat menyiagakan dua unit perfector atau alat pengolah air limbah menjadi air bersih layak minum. Alat ini rencananya akan bisa diperbantukan bagi masyarakat di daerah, yang kesulitan air minum akibat kekeringan.

”Perfector ini sudah pernah diujicobakan dua kali beberapa waktu lalu dan tidak ada kendala. Airnya dinyatakan layak minum,” kata Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bandung Barat Anugrah, Senin (10/5).

Ia mengatakan, alat senilai Rp 300 juta per unit itu biasa disiagakan untuk keadaan bencana, untuk memasok kebutuhan air bersih secara darurat. Dayanya diperoleh dari genset berkekuatan 3.000 watt. Air bersih yang bisa diolah mesin mencapai sekitar dua meter kubik per jam.

Secara teknis, pengoperasian alat itu berada di bawah Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bandung Barat. Namun, untuk sementara waktu alat itu disimpan di UPTD Pemadam Kebakaran Kabupaten Bandung Barat di Kota Baru Parahyangan, sebelum dioperasikan secara resmi.

Menurut Anugrah, uji coba selanjutnya akan dilakukan di kantor Pemerintah Kabupaten Bandung Barat. ”Nanti kita akan ujicobakan lagi di Prodomo (kantor Pemkab Bandung Barat-red.). Namun, kalau ternyata ada daerah yang membutuhkan karena kekeringan misalnya, akan digunakan di sana,” kata Anugrah.

Wilayah selatan


Dia mengatakan, sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung Barat tergolong rawan air bersih saat musim kemarau. Kecenderungannya, kondisi ini terjadi di wilayah bagian selatan. Menurut dia, alat pengolah air bersih itu mungkin diperbantukan di daerah-daerah tersebut, melalui koordinasi pemerintah setempat.

Mengenai pengoperasian perfector, Kepala UPTD Pemadam Kebakaran Kabupaten Bandung Barat Dadang Dahyar mengatakan, alat buatan Belanda ini bisa mengolah air kotor berbentuk limbah menjadi air siap minum. Kelayakan air minum ini kata Dadang, telah diuji oleh PDAM. Alat itu, katanya, sebelumnya difungsikan di daerah Padang, Sumatra Barat, untuk membantu penyediaan air bersih bagi korban gempa.

Hanya saja, kendala yang mungkin terjadi adalah pemindahan alat. Pasalnya, perfector berukuran panjang dan lebar satu meter  dan tinggi sekitar satu meter itu sukar dipindahkan. (A-179)



Post Date : 11 Mei 2010