|
PAMEKASAN-Banjir yang menggenangi beberapa wilayah di dalam Kota Pamekasan, salah satunya disebabkan gagalnya penghijauan. Terutama, di wilayah hulu sungai di Kecamatan Pagantenan dan Palengaan. Indikasinya, saat hujan tidak begitu deras di dalam kota pada Senin (11/4) lalu, sungai Gladak Anyar Kota Pemkasan tumpah dan menggenangi rumah warga. Seperti diberitakan, pada di titik tertentu, ketinggian air mencapai 2 hingga 3 meter. Banjir yang menimpa warga Gladak Anyar, dinilai yang terbesar untuk kuran waktu enam tahun terakhir sejak 1999 lalu. Penilaian gagalnya penghijauan yang dapat menyebabkan banjir disampaikan Kadishutbun Ir Muhammad Rasyid, kemarin. Kepada wartawan, Rasyid mengatakan, secara umum, penghijauan di Pamekasan tidak sepenuhnya berhasil. Ini lantaran kurangnya kesadaran warga untuk menanam pohon di berbagai titik yang menjadi resapan air. Akibatnya, begitu hujan turun khususnya di daerah hulu sungai, debet air selalu naik karena tidak terserap akar pohon yang dapat membantu menahan laju air hujan. "Ya itu tadi, mengalir begitu saja tak terserap pohon," kata Rasyid di kantornya Jl Raya Proppo, kemarin.Dijelaskan, selain mencegah terjadinya erosi dan banjir, penghijauan dapat memperbaiki konservasi lingkungan. Apalagi, jumlah tanaman (hutan) dengan lahan di wilayah Pamekasan saat ini tidak imbang. Menurut dia, masih banyak lahan tidak produktif yang tidak ditumbuhi tanaman. Akibatnya, saat musim hujan, air melimpah dan terbuang kelaut begitu saja. Begitu juga, saat kemarau tiba, seringkali terjadi kekurangan air yang salah satunya ditandai dengan tidak maksimalnya gerakan penghijauan. "Kami selalu usulkan gerakan penghijauan ini agar mendapat perhatian masyarakat," katanya. Ditemui terpisah, anggota komisi B DPRD Pamekasan, Kholil SHI, mengatakan banjir tidak saja disebabkan oleh faktor gagalnya penghijauan yang dimotori dishutbun. Melainkan, dikarenakan terjadinya pendangkalan sungai, akibat lumpur yang menggenang di dasar sungai. Selain itu, adanya sampah liar yang terhanyut dari hulu hingga hilir sungai. Termasuk juga, sampah yang sengaja dibuang warga tak ramah lingkungan dan penyempitan kanal sungai yang dihimpit bangunan. "Memang perlu kesadaran berbagai pihak untuk sadar lingkungan," pungkas kader PPP ini. (abe) Post Date : 14 April 2005 |