Asosiasi Persampahan Indonesia (Indonesia Solid Waste Association/ InSWA) akan memberikan penghargaan kepada 20 retailler (toko pengecer) yang telah menggunakan kantong plastik biodegradable.
Ketua Umum Asosiasi Persampahan Indonesia (Indonesia Solid Waste Association/ InSWA) Sri Bebassari di Jakarta, Selasa (23/3), mengatakan, pihaknya memberikan penghargaan tersebut bekerjasama dengan Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KLH) dan pemprov DKI Jakarta.
"Penghargaan itu bertujuan untuk memberi semangat dan motivasi kepada retailler agar menggunakan kantong yang ramah lingkungan," kata Sri.
Menurutnya, penghargaan direncanakan diberikan pada saat peringatan Hari Lingkungan Hidup 5 Juni atau peringatan Hari Jadi Kota Jakarta setiap 22 Juni.
Sedangkan ke-20 retailler tersebut antara lain Indomaret, Alfamart, Carrefour, Superindo, Apotik Century, dan Kemchick.
Plastik biodegradable digunakan oleh 20 retailler untuk menggantikan plastik konvensional yang butuh 500 - 1000 tahun terurai di alam.
"Plastik biodegradable dengan bahan dari singkong mudah terurai, hanya butuh sekitar dua tahun, bahkan ada yang dua bulan terurai," katanya.
Sri merasa terkejut dengan banyaknya retailler yang mendukung untuk penggantian kantong plastik konvensional, karena peraturan pemerintah turunan dari UU Persampahan sendiri belum dibuat oleh pemerintah.
Penggunaan kantong plastik biodegradable sendiri terkait dengan target pemprov DKI Jakarta yang ingin pada 2011, Jakarta bisa bebas dari penggunaan kantong plastik.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menyatakan, Pemprov bersama Kadin DKI menargetkan Jakarta bebas dari penggunaan kantong plastik pada 2011 karena sifat bahan plastik yang sulit terurai secara alami, sehingga dinilai berbahaya.
"Kita akan menyiapkan tas untuk menggantikan plastik dari bahan daur ulang atau bahan yang tidak mencemari lingkungan," tutur Fauzi Bowo seusai bertemu Kadin DKI di Balaikota Jakarta, Senin (8/2).
Asosiasi ritel disebut gubernur akan menjadi pionir untuk berhenti menggunakan kantong plastik untuk membungkus belanjaan konsumen, dan menggantinya dengan tas yang menggunakan bahan tidak berbahaya.
Ketua Kadin DKI Edi Kuntadi menyebut, waktu setahun sebelum target akan digunakan pihaknya untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan pengusaha untuk tidak lagi menggunakan tas plastik dan melakukan penelitian mengenai bahan tas pengganti plastik.
"Setahun ini akan kita cari solusinya, untuk pengganti tas plastik. Karena ini kan masalahnya kepentingan lingkungan. Bagaimana menggunakan produk-produk yang bisa didaur ulang, produk yang ramah lingkungan," papar Edi.
Sedangkan Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KLH) optimistis DKI Jakarta bebas dari penggunaan kantong plastik pada 2011.
"Saya optimistis DKI Jakarta bisa bebas penggunaan kantong plastik pada 2011," kata Plt. Asisten Deputi Urusan Pengendalian Pencemaran Limbah Domestik dan Usaha Skala Kecil KLH, Tri Bangun Laksono yang dihubungi di Jakarta, Senin. [TMA, Ant]
Post Date : 23 April 2010
|