Pengerukan 13 Sungai Libatkan Belanda

Sumber:Koran Sindo - 31 Maret 2008
Kategori:Drainase

JAKARTA (SINDO) – Pemprov DKI Jakarta akan melibatkan tenaga ahli dari Belanda untuk pengerukan 13 sungai.Sementara itu,perbaikan sarana dan prasarana banjir seperti drainase dan rehabilitasi tanggul akan rampung pada 2012.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan,normalisasi 13 sungai akan melibatkan tenaga ahli dari Belanda karena negara kincir angin tersebut mempunyai kinerja yang sangat baik dalam membuat tanggul serta pengerukan sungai di beberapa negara lain,seperti Australia, Singapura, China.

”13 sungai yang ada saat ini perlu dikeruk karena sudah tidak mampu menampung limpahan air hujan akibat sedimentasi,”katanya. Kerja sama dari Belanda, kata Fauzi,sangat diperlukan, mengingat pembangunan banjir kanal barat (BKB) tak lepas dari campur tangan para ahli Belanda.

Bahkan, rencana pembangunan banjir kanal timur (BKT) sudah ada sejak Belanda menjajah Indonesia.”Kondisi geografis Jakarta yang 40% berada pada dataran rendah memang membuat Jakarta tak lepas dari banjir periode lima tahunan,” katanya. Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto menuturkan, anggaran untuk normalisasi 13 sungai tersebut sebagian diambil dari pinjaman Bank Dunia yang mencapai USD150 juta atau sekitar Rp1,2 triliun yang akan dikucurkan tahun ini.

”Normalisasi ini untuk memperlancar aliran air dari sungai menuju laut.Kami juga akan mengangkut sampah serta lumpur sehingga tidak menjadi penyumbat drainase,” jelasnya. Selain itu, menurut dia, dana tersebut akan digunakan untuk mempercepat proyek BKT yang akan mempunyai kapasitas penampungan air seluas 21 hektare. Sementara 60% sisanya akan digunakan Departemen Pekerjaan Umum untuk pembenahan Sungai Ciliwung serta Cengkareng Drain.

Prijanto menambahkan, pihaknya akan segera memulai pekerjaan fisik penanganan banjir jika sudah memegang dana pinjaman tersebut. Pekerjaan yang segera dimulai ialah pembenahan seluruh saluran drainase, pompa air, rehabilitasi tanggul, pengerukan sungai, waduk, pembangunan lokasi pembuangan lumpur.

“Kami akan melatih sumber daya manusia untuk merawat drainase yang dibangun pada 2010,”jelasnya. Terkait penanganan banjir, pihaknya juga akan melakukan kajian membangun deep tunnel sepanjang 22 km yang dananya akan dibiayai Jerman dan Belanda sebesar USD2 juta.“Jalur deep tunnel dimulai dari MT Haryono– Manggarai–Setiabudi–Peluit –BKB hingga Muara Angke. Selain itu,akan dihubungkan ke Kali Ciliwung dan BKT,” ungkapnya. (neneng zubaidah)



Post Date : 31 Maret 2008