|
SEMARANG - Pengerjaan 21 subsistem drainase di Kota Semarang akan dimulai dari kota bawah, tanpa menunggu Waduk Jatibarang selesai dibangun. Direncanakan, draf masterplan selesai pada 31 Agustus mendatang. Begitu dana turun, proses lelang akan segera dibuka. Demikian diungkapkan Kepala DPU Kota Semarang Achmad Kadarisman dalam rapat koordinasi bersama tim subsistem di Gedung Djuang 45, kemarin. Menurut dia, draf yang tengah digarap konsultan saat ini adalah penyempurnaan dari masterplan yang telah dibuat JICA, lembaga bantuan dari Jepang. ''Draf sudah dirangkum jadi satu, nanti dibuat sesuai dengan ukuran yang ada dan yang dikehendaki warga. Kalau sudah jadi nanti baru diserahkan pada ketua subsitem, lurah, dan camat. Mereka nantinya bisa mengontrol kembali, apakah yang mereka lakukan sudah masuk dalam susunan masterplan,'' ujar dia. Dijelaskannya, ada beberapa perubahan pada masterplan. Perbedaan itu misalnya, apabila dokumen sebelumnya cuma menunjukkan saluran-saluran besar, berkas yang ada sekarang ini lebih menjelaskan secara detail hingga ke saluran-saluran kecil. Dia mencontohkan, drainase yang berada di depan rumah-rumah. Drainase yang akan digarap di kota bawah tersebut, lanjut dia, merupakan satu kesatuan dengan Waduk Jatibarang. Karena itu, imbuh dia, apabila proses pembebasan lahan dapat segera diselesaikan, hal itu akan lebih baik. Masterplan itu sendiri rencananya akan diperdakan sehingga menjadi acuan di semua subsistem. ''Kalau sudah selesai, wali kota akan mengajukan berkas ke DPRD agar disahkan,'' katanya. Sementara itu, Wali Kota Sukawi Sutarip mengatakan, pihaknya akan memberikan penjelasan ke masyarakat. Sesuai data DPU, ke-21 subsistem tersebut meliputi Bringin, Tugu, Silandak, Tawang Mas, Banjirkanal Barat, Bulu, Tanah Mas, Kali Asin, Bandarharjo Barat, Bandarharjo Timur, Kota Lama, Banger Utara, Banger Selatan, Tugu Muda, Simpanglima, Banjirkanal Timur, Tenggang, Sringin, Babon, Mangkang, dan Pedurungan. (ric, H12,H11-62) Post Date : 01 Agustus 2006 |