Pengelolaan Sarana Mandi Cuci Kakus (MCK) Skala Komunal Oleh Masyarakat (Sebuah Sukses Story)

Pengarang:Direktorat Perkotaan dan Perdesaan Wilayah Barat - Ditjen Tata Perkotaan dan Tata Perdesaan
Penerbit:Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, 2003
Tahun Terbit: Th. 2003
Kategori:Leaflet
Salah satu usaha terobosan yang dilakukan praktisi/pemerhati lingkungan perkotaan yaitu LSM yang bernama BEST (Bina Ekonomi Sosial Terpadu) dikota Tangerang telah mencoba bekerja sama dengan BORDA (Bremen Overseas Research and Development Association) dari Jerman mengadakan survey penelitian dan Pembiayaan Program dalam Pelaksanaan Pembangunan Pusat Sanitasi Masyarakat (CSC) di Kota Tangerang untuk dibeberapa kelurahan yang ada dengan jumlah kira-kira 29 lokasi dari 60 lokasi yang diusulkan yaitu dengan membangun MCK plus untuk masyarakat berpenghasilan rendah terutama dipermukiman pekerja pabrik yang ada disekitar Kota Tangerang yang mengalami masalah Sanitasi baik itu kurangnya ketersedianya sarana Air Bersih, Mandi, Cuci dan Kakus dengan harga yang terjangkau.

Adapun masalah yang dihadapi oleh masyarakat berpenghasilan rendah adalah:
1.Kelangkaan Air Bersih dimana air dibeli dengan harga yang mahal untuk mendapatkannya.
2 Air buangan yang langsung dibuang kelingkungan tanpa pengolahan yang memadai sehingga dapat mengakibatkan timbulnya vaktor penyakit dan tempat bersarangnya nyamuk.
3.Tidak ada tempat pembuangan tinja manusia yang memadai walaupun ada jumlah sangat terbatas alakadarnya tanpa memperdulikan pengaruh buruk terhadap lingkungan.

Post Date : 23 Agustus 2004