Pengelolaan Sampah Harus Libatkan Warga

Sumber:Koran Sindo - 04 November 2010
Kategori:Sampah Luar Jakarta

MEDAN (SINDO) – Pemerintah Kota (Pemko) Medan terbukti tidak mampu menyelesaikan persoalan sampah.Karena itu,masyarakat harus dilibatkan untuk turut mengelola sampahnya.

”Menyelesaikan masalah sampah itu sebenarnya mudah.Namun, pemerintah harus memberikan wewenang kepada warganya untuk dapat mengelola sampah dengan mandiri,” tutur WakilKetuaDPRDMedan Ikrimah Hamidy saat meninjau pengelolaan sampah dan WC umum di Kelurahan Tegal Sari Mandala III dan Tegal Sari Mandala II Medan Denai kemarin. Ikrimah menyatakan,penyelesaian masalah sampah memerlukan peran aktif warga agar mereka mengelola sampah secara mandiri. Salah satunya mengelola sampah menjadi pupuk kompos sehingga memiliki nilai jual yang tinggi.

Sebab, Dinas Kebersihan tidak akan mampu menangani sampah yang ada di Medan secara keseluruhan. “Untuk itu,revisi peraturan daerah tentang retribusi sampah perlu lakukan dengan memasukkan peran pengelolaan sampah melibatkan masyarakat.Jadi,ke depan diharapkan sampah tidak lagi menjadi masalah bagi kota ini,” ujarnya. Dia menuturkan,selama ini banyak lokasi permukiman warga di Medan yang tidak terjangkau pengangkutan sampah oleh Dinas Kebersihan. Karena itu, Pemko Medan harus membuat konsep pengelolaan sampah yang baik dengan peran serta masyarakat. ”Karena sebenarnya warga mau dipungut retribusi, asalkan sampahnya diangkut, bukan membuangnya ke sungai,” tutur politikus PKS ini.

Sementara itu,warga setempat yang mendampingi Ikrimah dalam peninjauan lokasi pengelolaan sampah,Edi RAG Nasution dan AR Piliang dari Jaringan Kesejahteraan Masyarakat (JKM) Medan, memaparkan bahwa pengelolaan sampah sudah terbangun di Kelurahan Tegal Sari Mandala III sejak 2005.Sarana itu merupakan bantuan dari JBIC-USAID. Walau sempat berjalan dengan memberikan pembekalan pada warga sekitar agar mengelola sampah mandiri dan memanfaatkannya menjadi pupuk kompos, program itu akhirnya terbengkalai. ”Dua tahun belakangan ini, bangunan yang didirikan ini sudah terbengkalai dan tidak terurus.

Bangunan ini sebenarnya sudah diserahkan ke Dinas Kebersihan tapi tidak dimanfaatkan, akhirnya banyak yang rusak. Jadi, saat ini kami berharap pengelolaan sampah dan pemanfaatan gedung ini bisa dijalankan Pemko Medan,” tandasnya. Piliang menambahkan,mereka sudah mengajukan proposal pengelolaan sampah warga yang tidak mampu dijangkau Dinas Kebersihan ke DPRD Medan.Mereka juga berharap proposal itu bisa direspons dengan baik oleh Pemko Medan. ”Sebab,sebagian besar sampah yang dihasilkan warga Medan,yakni sampah rumah tangga. Sampah ini bisa diolah untuk dijadikan kompos.

Dengan begitu,kompos juga bisa dijual sebagai pemasukan warga,”ungkapnya. Menjawab keluhan itu,Ikrimah menyatakan akan mengajukan proposal itu langsung pada Pemko Medan sehingga benar-benar sampah dapat dikelola warga dengan mandiri.

”Memang untuk pengelolaan ini dibutuhkan peran serta masyarakat agar masalah sampah tidak lagi dibuang ke sungai dan bisa dikelola dengan mendapat keuntungan,” pungkasnya. (fakhrur rozi)



Post Date : 04 November 2010